The Correlation Between Calcium and Iron Intake with Dysmenorrhea in Female Adolescents in SMA Negeri 1 Ambarawa

Authors

  • Maria Magdalena Meilina Rahmawati Nutrition Study Program, Faculty of Health Sciences, Ngudi Waluyo University
  • Sugeng Maryanto Nutrition Study Program, Faculty of Health Sciences, Ngudi Waluyo University
  • Purbowati Nutrition Study Program, Faculty of Health Sciences, Ngudi Waluyo University

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v13i1.104

Keywords:

Calcium intake, iron intake, dysmenorrhea incidence, female adolescents.

Abstract

Dysmenorrhea is pain in the stomach that comes from uterine cramps and occurs during menstruation. Menstrual pain or dysmenorrhea can have an impact on learning activities in adolescents. The incidence of dysmenorrhea in Central Java reaches 56%. Calcium and iron intake are factors that can affect the incidence of dysmenorrhea. The research objective was to determine the correlation between calcium and iron intake and the incidence of dysmenorrhea in female adolescents at SMA Negeri 1 Ambarawa. This study is a descriptive correlation study with a cross sectional approach. The population was 501 students of SMA Negeri 1 Ambarawa. There were 87 subjects taken by proportional random sampling. Collecting data using UPAT (Universal Pain Assessment Tool) and FFQ (Food Frequency Questionnaire). The data were analyzed using kendals’tau control test (α = 0.05). Research results female adolescent calcium intake is 92.0% less, 6.9% good, and 1.1% more. The iron intake of female adolescent was 96.6% less, 2.3% good, and 1.1% more. The incidence of dysmenorrhea in female adolescent was 44.8% mild pain, 28.7% moderate pain, 8.0% severe pain, 5.7% very severe pain, and 12.6% no pain. There is a correlation between calcium intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.008). There is a correlation between iron intake and the incidence of dysmenorrhea (p = 0.005).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Anurogo, D., & Ari, W. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid. Yogyakarta: Andi Offset.
Baiti, U.N. (2018). Pengaruh Pemberian Minuman Kunyit Asam Terhadap Perubahan Skala Nyeri Pada Siswi Kelas VIII dengan Disminor Primer MTsN 6 Madiun. (Skripsi). Madiun: STIKes Bhakti Husada Mulia Madiun.
Baziad, M.A. (2008). Endokrinologi Ginekologi Edisi Ketiga. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Cia, A., & Anindita G. (2020). “Asupan Kalsium Dan Kejadian Dismenore Pada Remaja”. Jurnal Ilmiah STIKES Kendal; Vol. 10 No. 1 : Hal 91-96.
Dewantari, N.M., G.A. Dewi, K., & Shita. (2012). “Tingkat Konsumsi Kalsium Dengan Kejadian Dysmenorrhea Remaja di SMA Negeri 8 Denpasar”. Jurnal Ilmu Gizi; Vol. 3 No. 1.
Dhyana, S.P.M. (2019). “Analisis Aktivitas Fisik Harian terhadap Intensitas Nyeri Haid (Dysmenorrhea)”. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Dieny, F.F. (2014). Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Fatmawati, M., Emmy, R., & Bagoes W. (2016). “Perilaku Remaja Puteri Dalam Mengatasi Dismenore (Studi Kasus pada Siswi SMK Negeri 11 Semarang)”. Jurnal Kesehatan Masyarakat; Vol. 4 No.3 ISSN: 2356-3346.
Febriani, D., Dewi A., & Inggita K. (2018). Pengaruh Konsumsi Susu Sapi Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dismenore Primer pada Siswi Jurusan Keperawatan di SMKN 2 Malang. Journal of Issues in Midwifery; Vol.2 No.2 : 20-33.
Gustina, T., Anisa, C.W., & Bejo R. (2015). Hubungan Antara Usia Menarche Dan Lama Menstruasi Dengan Kejadian Dismenore Primer Pada Remaja Putri Di Smk Negeri 4 Surakarta. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hamsari, I.N., Sumarni., & Gabriella L. (2019). Hubungan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Dismenore pada Mahasiswi Angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako Tahun 2017. Jurnal Ilmiah Kedokteran; Vol.6 No.2.
Hidayati, K.R., Elida S., & Nur L.M. (2016). Hubungan antara Asupan Kalsium dan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Dismenore pada Siswi di SMK Batik 2 Surakarta. Jurnal Kesehatan; Vol.1 No.2 (ISSN : 1979-7621).
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfabeta.
Irianto, K. (2015). Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health) Teori dan Praktikum. Bandung: Alfabeta.
Kristianingsih, A. (2016). “Faktor Risiko Dismenore Primer Pada Siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP X) Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”. STIKes Aisyah Pringsewu, Lampung.
Lowdermilk, D. L., Perry, S. E., & Cashion, K. (2010). Maternity nursing 8th edition. St. Louis: Mosby Elsevier.
Lubis, P.Y. (2018). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Dismenore Primer pada Remaja Siswi SMA Dharma Sakti Medan Tahun 2018. (Skripsi). Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
Masruroh, N., & Nur A.F. (2019). Hubungan Kejadian Dismenore dengan Asupan Fe (Zat Besi) pada Remaja Putri. Jurnal Dunia Gizi; Vol.2 No.1 : 23-27.
Maula, A. (2017). Hubungan Asupan Kalsium, Magnesium, dan Zat Besi dengan Kejadian Dismenore Primer pada Siswi di SMK Muhammadiyah Bumiayu. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
Notoatmodjo, S. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Putri, S.A., Moch, Y., & Erianto, F. (2018). “Hubungan Antara Nyeri Haid (Dismenore) Terhadap Aktivitas Belajar Pada Siswi Kelas XI SMA Negeri 52 Jakarta”. Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang.
Rosvita, N.C., Laksmi W., & Dina R.P. (2018). "Hubungan Tingkat Konsumsi Kalsium, Magnesium, Status Gizi (IMT/U), dan Aktivitas Fisik dengan Kram Perut saat Menstruasi Primer pada Remaja Putri (Studi di Sekolah Menengah Atas Kesatrian 2 Kota Semarang Tahun 2017)". Jurnal Kesehatan Masyarakat; Vol.6, No.1 (ISSN: 2356 3346).
Safitri, R., Nurdin, R., & Hasanah. (2015). “Hubungan Asupan Kalsium dan Aktivitas Olahraga dengan Kejadian Dismenore pada Siswi Kelas XI di SMA Negeri 2 Palu”. Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 1 No. 1 : 58-69.
Siahaan, K., Ermiati., & Ida M. (2012). "Penurunan Tingkat Dismenore Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan Unpad Dengan Menggunakan Yoga". Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran.
Silviani, Y.E., Buyung K., & Puput S. (2019). “Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Terhadap Dismenorea”. Hasanuddin Journal Of Midwifery Volume 1 Issue 1 P-ISSN: 2654-3028, E-ISSN: 2654-2730.
Simanjuntak, J.C.M. (2018). Hubungan Konsumsi Vitamin E dan Kalsium dengan Tingkat Dismenore Pada Siswi SMA Negeri 1 Barus. (Skripsi). Medan: Universitas Sumatera Utara.
Sophia, F., Sori, M., & Jemadi. (2013). "Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Dismenore Pada Siswi SMK Negeri 10 Medan Tahun 2013". Departemen Epidemiologi FKM USU.
Tjokronegoro. (2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Gaya Baru.
Williams, M.H. (2007). Nutrition for Health Fitness and Sport 8th edition. New York: Mc Graw Hill.

Downloads

Published

2021-01-28

How to Cite

Maria Magdalena Meilina Rahmawati, Sugeng Maryanto and Purbowati (2021) “The Correlation Between Calcium and Iron Intake with Dysmenorrhea in Female Adolescents in SMA Negeri 1 Ambarawa”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 13(1), pp. 94–103. doi: 10.35473/jgk.v13i1.104.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 > >>