Uji Hedonik Sediaan Kombinasi Daun Kelor dan Temulawak Sebagai Formula Makanan Balita pada Model Penyakit Stunting

Hedonic Test Preparations Combination of Moringa Leaf and Curcuma as a Toddler Food Formula in the Stunting Disease Model

Authors

  • Yonathan Reubun Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia
  • Yonathan Tri Atmodjo Reubun Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v15i1.372

Keywords:

stunting, kelor leaf, curcuma

Abstract

Permasalahan stunting di negara berkembang seperti Indonesia merupakan suatu masalah yang banyak disebabkan karena adanya faktor pendukungnya seperti penghasilan per kapita yang rendah hingga menengah, serta pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat tentang gizi yang masih kurang. Pemanfaatan tanaman sebagai formulasi sediaan sangat dibutuhkan karena tanaman kaya akan gizi. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan formulasi terbaik dari kombinasi daun kelor dan temulawak berdasarkan uji organoleptis dan hedonik dari responden meliputi rasa, bau, warna dan tekstur. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dimana populasi yang digunakan adalah mahasiswa program studi farmasi Sekolah tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia berusia 17 sampai 23 tahun, uji yang dilakukan meliputi organoleptis serta uji hedonik dari bubur formulasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kombinasi 1:1, 1:2, dan 2:1 terhadap rasa yaitu (4,30 ; 3,43 ; 2,97), bau (3,67 ; 3,40 ; 1,97), warna (3,23 ; 2,70 ; 2,97), dan tekstur (3,90 ; 3,83 ; 2,23). Kombinasi 1:1 lebih disukai oleh responden karena warna, bau, rasa, dan tekstur lebih baik dibandingkan kombinasi lainnya. Disimpulkan bahwa bubur kombinasi formula 1 mempunyai penilaian lebih baik dari uji kombinasi 1:2 dan 2:1 berdasarkan hasil organoleptis dan uji hedonik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Letiora, J. A., Sineke, J., & Purba, R. B. (2020). Tingkat Kesukaan Bubuk Daun Kelor Untuk Formula Makanan Balita Stunting. Jurnal GIZIDO, 12(2), 105-112.

Ni’mah, K., & Nadhiroh, S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13-19.

Amalia, G. 2018, Biskuit Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera L) Dengan Variasi Jumlah Tepung Pisang dan Tepung Terigu. Bogor.

Reubun, Y. T. A., Kumala, S., Setyahadi, S., & Simanjuntak, P. (2020). Penghambatan Enzim Asetilkolinesterase dari Ekstrak Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urb), Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) dan Kombinasinya. PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia), 17(2), 451-458.

Sugianto, A. K. (2016). Kandungan gizi daun kelor (Moringa oleifera) berdasarkan posisi daun dan suhu penyeduhan.

Muqorrobin, A. (2008). Pengaruh penambahan tepung temulawak (curcuma xanthorrhiza roxb) dalam ransum terhadap performan domba lokal jantan.

Putri, R. M. S. (2013). Sinergis taurin lintah laut (Discodoris sp.) dan temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) dalam serbuk minuman fungsional. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 16(1).

Gendrowati, W. (2018). Tanaman Ajaib. Jakarta Timur: Pustaka Makmur.

Aisyah, S. D., Aizah, S., & Wati, S. E. (2022). Efektifitas Temulawak Dalam Meningkatkan Nafsu Makan Pada Anak Usia Toddler Di Posyandu Cemara Desa Patianrowo Kec. Patianrowo Kab. Nganjuk Jawa Timur (Doctoral dissertation, Universitas Nusantara PGRI Kediri).

Novikasari, L., & Setiawati, S. (2021). Efektivitas pemberian temulawak dan madu terhadap peningkatan berat badan anak dengan status gizi kurang. Holistik Jurnal Kesehatan, 15(2), 197-202.

Downloads

Published

2023-02-12

How to Cite

Reubun, Y. and Yonathan Tri Atmodjo Reubun (2023) “Uji Hedonik Sediaan Kombinasi Daun Kelor dan Temulawak Sebagai Formula Makanan Balita pada Model Penyakit Stunting: Hedonic Test Preparations Combination of Moringa Leaf and Curcuma as a Toddler Food Formula in the Stunting Disease Model”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 15(1), pp. 80–85. doi: 10.35473/jgk.v15i1.372.