Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Kejadian Stunting pada Anak Vegetarian Usia 5-12 Tahun di Komunitas Vegetarian Indonesia

Relationship of Energy and Protein Intake to Stunting Events of Vegetarian Children Aged 5-12 Years Old in Indonesia Vegetarian Community

Authors

  • Fabiola Ainy Ejenia Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus
  • Waisaktini Margareth Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus
  • Ahmad Faridi Univerrsitas Muhammadiyah Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v15i2.480

Keywords:

children, stunting, energy, protein, vegetarian

Abstract

Indonesia is the second highest country in Southeast Asia, Background: Indonesia is the second highest country in Southeast Asia, the prevalence of stunting in toddlers is 31.8% in 2020. The prevalence of stunting in toddlers in DKI Jakarta is 16.8%, and the prevalence of stunting in toddlers aged 0-59 months is 19.7 %. Stunting in toddlers and children (>5-12 years) with a vegetarian diet that occurs is influenced by energy and protein intake. The purpose of this study bas to determinine the relationship between energy and protein intake on the incidence of stunting in vegetarian children aged 5-12 years in the Indonesian Vegetarian Society, Jakarta. This study Led na observasional method with a cross sectional design.   Sampling using purposive sampling with a sampel of 43 people.  Primary data was obtained using a questionnaire in the form of a gform. Data processing used Chi Square test with 95% confidence level and = 0.05. The results of this study were 93.3% of children who were not stunted and 4.7% of children who were stunted, consumed 86% less energy intake, and 25.6% less protein intake. There was no relationship between energy and protein intake on the incidence of stunting (energy p<1,000 & protein p<1.451). The conclusion of the study is that  there is no relationship between energy and protein intake on the incidence of stunting in vegetarian children aged 5-12 years in the Jakarta IVS Community.

ABSTRAK

Indonesia merupakan negara tertinggi kedua di Asia Tenggara, prevalensi stunting pada balita 31,8% tahun 2020. Prevalensi  stunting pada balita di DKI Jakarta sebanyak 16,8%, dan prevalensi stunting pada balita usia 0-59 bulan sebanyak 19,7%. Stunting pada balita dan anak-anak (>5-12 tahun) dengan pola makan vegetarian yang terjadi dipengeruhi oleh asupan energi dan protein. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa  hubungan asupan energi dan protein terhadap kejadian stunting anak vegetarian Usia 5-12 Tahun Di Komunitas Indonesia Vegetarian Society Jakarta. Desain Penelitian ini adalah desain Cross Sectional dengan jumlah responden 43 dengan metode Purposive Sampling. Data primer diperoleh menggunakan kusioner dalam bentuk gform. Pengolahan data menggunakan uji Chi Square dengan tingkat kepercayaan 95% dan α = 0.05. Hasil penelitian ini 93.3% anak tidak stunting dan 4.7% anak yang mengalami stunting, konsumsi asupan energi kurang 86%, dan asupan protein kurang 25.6%. Tidak terdapat hubungan antara asupan energi dan protein terhadap kejadian stunting (p<0,05). Kesimpulan pada penelitian adalah tidak ada hubungan antara asupan energi dan protein terhadap kejadian stunting pada anak vegetarian usia 5-12 tahun di Komunitas IVS Jakarta.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aditianti, A., Raswanti, I., Sudikno, S., Izwardy, D., & Irianto, S. E. 2020. Prevalensi Dan Faktor Risiko Stunting Pada Balita 24-59 Bulan Di Indonesia: Analisis Data Riset Kesehatan Dasar 2018 [Prevalence And Stunting Risk Factors In Children 24-59 Months In Indonesia: Analysis Of Basic Health Research Data 2018]. Penelitian Gizi Dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research), 43(2), 51-64.

Aritonang, E. A., Margawati, A., & Dieny, F. F. (2020). Analisis pengeluaran pangan, ketahanan pangan dan asupan zat gizi anak bawah dua tahun (BADUTA) sebagai faktor risiko stunting. Journal of nutrition college, 9(1), 71-80.

Bili, A., Jutomo, L., & Boeky, D. L. (2020). Faktor Risiko Kejadian Gizi Kurang pada Anak Balita di Puskesmas Palla Kabupaten Sumba Barat Daya. Media Kesehatan Masyarakat, 2(2), 33-41.

Dewi, P. L. P., & Kartini, A. (2017). Hubungan pengetahuan gizi, aktivitas fisik dan asupan energi, asupan lemak dengan kejadian obesitas pada remaja SMP. Journal of Nutrition College, 6(3), 257-261.

Kemenkes. 2021. Prevalensi Stunting Balita Indonesia Tertinggi ke-2 di Asia Tenggara. November, https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/25/prevalensi stunting- balita-indonesia-tertinggi-ke-2-di-asia-tenggara

Kemenkes RI. 2018. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Balita Pendek di Indonesia. In Kementerian Kesehatan (p. 20). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan.

PH, L., Susanti, Y., & Septianti, I. 2018. Gambaran pola asuh orangtua pada anak usia sekolah dengan obesitas. Coping: Community of Publishing in, 6, 57-60.

Mahfouz, E. M., Mohammed, E. S., Alkilany, S. F., & Rahman, T. A. A. 2022. The relationship between dietary intake and stunting among pre-school children in Upper Egypt. Public Health Nutrition, 25(8), 2179-2187.

Nirmalasari, N. O. 2020. Stunting Pada Anak: Penyebab dan Faktor Risiko Stunting di Indonesia. Qawwam, 14(1), 19-28.

Noorhasanah, E., Tauhidah, N. I., & Putri, M. C. 2020. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction, 4(1), 13-20.

Nurhasanah, N., Rachmawati, D. A., & Sutejo, I. R. 2021. Severe Deficit in Energy and Protein Intake Correlates wih Stunting among Children Aged 12-24 Months in Plerean Sumberjambe Jember. Journal of Agromedicine and Medical Sciences, 7(2), 116-120.

Sutter, D. O., & Bender, N. 2021. Nutrient status and growth in vegan children. Nutrition Research, 91, 13-25.

De Onis, M., Borghi, E., Arimond, M., Webb, P., et..al . 2019. Prevalence thresholds for wasting, overweight and stunting in children under 5 years. Public health nutrition, 22(1), 175-179.

Pramita, I. G. A. R. 2014. Status Gizi Pada Balita Dan Anak Vegetarian Di Komunitas Asram Sri Sri Radha Madhava, Desa Siangan, Kabupaten Gianyar Tahun 2014. E–Jurnal Medika Udayana, 4(5).

Purwaningsih, K. A., Weta, I. W., & Aryani, P. 2019. Asupan Zat Gizi dan Status Gizi Anak Vegetarian Dan Non Vegetarian Kelas 3-6 Sekolah Dasar Di Bhaktivedanta Dharma School. E-Journal Medika, 8(1), 23-26.

Raut, P. 2018. Comparative Nutritional Study Between The School Children Aged 5-10 Years Of Private And Public Schools Of Gauradaha Municipality, Jhapa (Doctoral Dissertation).

Riskesdas. 2018. Laporan Provinsi DKI Jakarta: Riskesdas 2018. In Laporan Provinsi DKI Jakarta. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. https://www.litbang.kemkes.go.id/laporan-riset-kesehatan-dasar-riskesdas/

Septiana, A., Tiho, M., & Mewo, Y. 2018. Gambaran Kadar Kreatinin Serum pada Vegetarian Lacto-Ovo. eBiomedik, 6(1).

SSGI. 2021. Buku Saku Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional, Provinsi, Dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952. https://www.litbang.kemkes.go.id/buku-saku-hasil- studi-status-gizi-indonesia-ssgi-tahun-2021/

Wanty, Widyastuti, N., & Probosari, E. 2017. Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi, Dan Status Imun Pada Vegetarian Dan Non-Vegetarian. Journal of Nutrition College, 6, 234–240.

Wibawantara, I. D. M. S., Yanti, N. L. P. E., & Nurhesti, P. O. Y. 2020. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Vegetarian dan Nonvegetarian. Jurnal Ners Widya Husada, 4(1), 9-16.

Downloads

Published

2023-07-20

How to Cite

Fabiola Ainy Ejenia, Manalu, W. M. and Ahmad Faridi (2023) “ Hubungan Asupan Energi dan Protein dengan Kejadian Stunting pada Anak Vegetarian Usia 5-12 Tahun di Komunitas Vegetarian Indonesia: Relationship of Energy and Protein Intake to Stunting Events of Vegetarian Children Aged 5-12 Years Old in Indonesia Vegetarian Community ”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 15(2), pp. 257–265. doi: 10.35473/jgk.v15i2.480.