Hubungan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Makro, Status Gizi dan Aktivitas Fisik Terhadap Kebugaran Atlet Bulutangkis di PB Jaya Raya Ragunan Jakarta
The Correlation Between Sufficiency Makronutrient, Nutritional Status, and Physical Activity Toward Fitness of Badminton Athlete at PB Jaya Raya Ragunan Jakarta
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v13i2.125Keywords:
aktivitas fisik, atlet bulutangkis, kebugaran, zat gizi makroAbstract
An athlete is required to always maintain his physical fitness. Fitness is one indicator in determining a person's health, especially for an athlete. The fitter a person is, the healthier that person will be. This study aims to analyze the relationship between the level of macro nutrient adequacy, nutritional status and physical activity on the badminton athletes in PB Jaya Raya club. This study used a quantitative research design with a cross sectional study design and a sample of 32 athletes. Data obtained through online google form, namely data on carbohydrate, protein, fat intake with a 3x24 hour food record, nutritional status with BMI/U and Physical activity using the IPAQ questionnaire sheet. Data analysis used the Spearman Rank Correlation Test. As many as 28 (87.5%) of respondents had insufficient levels of carbohydrate adequacy, and as many as 31 (96.9%) of respondents had a higher level of protein sufficiency as well as an adequate level of fat 31 (96.9%) of respondents had sufficient levels of sufficiency of excess fat. It is known that 19 (59.4%) respondents have a moderate level of physical activity. And it is known that as many as 25 (78.1%) respondents are fit. There was no significant relationship between all research variables (p≥0,05). The conclusion of this study shows that there is no relationship between the level of carbohydrate adequacy, protein adequacy level, fat adequacy level, nutritional status and physical activity on athletes fitness (p≥0,05). There is no significant relationship between the adequacy level of macro nutrients, nutritional status and physical activity on the fitness of badminton athletes.
Abstrak
Seorang atlet dituntut untuk selalu menjaga kebugaran jasmaninya. Kebugaran adalah salah satu indikator untuk menentukan derajat kesehatan seseorang, terutama untuk seorang atlet. Semakin bugar seseorang maka semakin sehat juga orang tersebut. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan tingkat kecukupan zat gizi makro, status gizi dan aktivitas fisik terhadap kebugaran pada atlet bulutangkis yang berada di klub PB Jaya Raya. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan sampel berjumlah 32 atlet. Data diperoleh melalui online google form yaitu data asupan karbohidrat, protein, lemak dengan food record 3x24 jam, status gizi dengan IMT/U dan aktivitas fisik dengan lembar kuesioner IPAQ. Analisis data menggunakan uji Korelasi Rank Spearman. Sebanyak 28 (87,5%) responden memiliki tingkat kecukupan karbohidrat yang kurang, serta sebanyak 31 (96,9%) responden memiliki tingkat kecukupan protein yang lebih begitu pun dengan tingkat kecukupan lemak 31 (96,9%) responden memiliki tingkat kecukupan lemak yang berlebih. Diketahui sebanyak 19 (59,4%) responden memiliki tingkat aktivitas fisik sedang. Serta diketahui bahwa sebanyak 25 (78,1%) responden bugar. Tidak ada hubungan yang signifikan pada seluruh variabel penelitian (p≥0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara tingkat kecukupan karbohidrat, tingkat kecukupan protein, tingkat kecukupan lemak, status gizi dan aktivitas fisik terhadap kebugaran atlet (p ≥ 0,05). Tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan zat gizi makro, status gizi dan aktivitas fisik terhadap kebugaran atlet bulutangkis.
Downloads
References
Afifi, S. N. 2015. Kondisi Fisik Atlet Bulutangkis Klub Djarum dan Faktor yang Mempengaruhi.
Andriani, T. 2016. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro, Status Gizi, Gaya Hidup dan Kebugaran Atlet Bola Basket Universitas Esa Unggul Tahun 2016.
Bryantara, O.F. 2016. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kebugaran Jasmani (VO2 Maks) Atlet Sepakbola. Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol 4, No 2.
Dewi, E. K., & Kuswary, M. 2013. Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dan Status Gizi Terhadap Kebugaran Atlet Bulutangkis Jaya Raya Pada Atlet Laki-Laki Dan Perempuan Di Asrama Atlet. Nutrire Diaita, 5(2), 94–112.
Dwirianasari, A. D. (2018). Hubungan Persen Lemak Tubuh, Aktivitas Fisik, Status Hidrasi, Body Image dan Kebugaran.
Fitri, I. N. 2016. Hubungan Pemilihan Jenis Makanan, Asupan Energi dan Zat Gizi Makro, Status Gizi dan Persen Lemak Tubuh Terhadap Kebugaran Pada Atlet Marching Band di PELATDA PON Banten Tahun 2016.
Furkon, A. L. 2014. Mengenal Zat Gizi.
Giriwijoyo, H. S., & Sidik, D. Z. 2012. Ilmu Kesehatan Olahraga. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Handayani, W. 2014. Kontribusi Tingkat Konsumsi Makanan Dan Pengetahuan Gizi Terhadap Status Gizi Atlet Sepak Bola Pusat Pendidikan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP) Sumatera Barat.
Kemenkes Republik Indonesia. 2015. Pedoman Gizi Olahraga. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Maemun, P. 2018. Pengetahuan Tentang Cairan, Asupan Cairan, Status Hidrasi, Status Gizi, Aktivitas Fisik dan Tingkat Kebugaran Fisik Pada Atlet Rugby di Universitas Negeri Jakarta.
Muthmainnah, Ii., AB, I., & Prabowo, S. 2019. Hubungan Asupan Energi dan Zat gizi Makro (Protein, karbohidrat, Lemak) dengan Kebugaran (VO2MAX) Pada Atlet Remaja di Sekolah Sepak Bola (SSB) Harbi. Kesehatan Masyarakat Mulawarman, 1(1), 24–33.
Pertiwi, A. B., & Murbawani, E. A. 2012. Pengaruh Asupan Makan (Energi, Karbohidrat, Protein Dan Lemak) Terhadap Daya Tahan Jantung Paru (Vo2 Maks) Atlet Sepak Bola. Journal of Nutrition College, 1(1), 199–208.
Purnisa, P. 2019. Faktor Determinan Kebugaran Tubuh Atlet Bela Diri di Pusat Pelatihan Olahraga Pelajar (PPOP) DKI Jakarta.
Rachma, F. 2017. Status Gizi, Asupan Cairan dan Kebugaran Jasmani Atlet di Persatuan Bulutangkis Kabupaten Kudus.
Ridwan, M. 2017. Hubungan Antara Asupan Energi dan Aktivitas Fisik dengan Kebugaran Jasmani. Journal of Holisticand Health Sciences, 1 (1).
Rismayanthi, C. 2006. Konsumsi Protein Untuk Peningkatan Prestasi.
Sari, I. D. 2016. Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Makanan, Suplemen, Dan Status Gizi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani.
Sunaba, I. G. N. M. 2014. Hubungan Antara Kekuatan Otot Lengan Dengan Kemampuan Smash Dalam Permainan Bulutangkis Pada Siswa Kelas VIII SMP Negri 3 Gorontalo.
Suparmin, M. 2015. Faktor Fisik Atlet Cabang Bulutangkis. Jurnal Ilmiah Spirit, Vol 15, No 1.
Setiowati, A. 2014. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan Zat Gizi dengan Kekuatan Otot. Hubungan Indeks Massa Tubuh, Persen Lemak Tubuh, Asupan Zat Gizi Dengan Kekuatan Otot, 4(1).
Welis, W. 2013. Buku Petunjuk Untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran. Padang: Sukabina Press