Analisis Penerimaan Kue Kering (Cookies) Tempe Sebagai Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pir Batee Puteh Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

Acceptance Analysis of Tempeh Cookies as Additional Food for Pregnant Women in the Working Area of the Pir Batee Puteh Public Health Center, Woyla Barat District, West Aceh Regency

Authors

  • Rahayu Utami STIKes Medika Teuku Umar
  • Rahmiati STIKes Medika Teuku Umar
  • Evi Rahmiyati Universitas Syiah Kuala

Keywords:

Cookies Tempe, Uji Organoleptik, Makanan Tambahan, Ibu Hamil

Abstract

The provision of additional food to pregnant women is very important in order to improve the nutritional status of pregnant women and fetuses. Tempeh as a food source contains minerals such as calcium, iron, magnesium, and zinc. In addition, tempeh also contains water soluble vitamins (A, D, E, and K) and water insoluble vitamins (B complex), as well as B12 which is usually only found in animal foods. The purpose of this study was to analyze the acceptance of tempeh cookies as additional food for pregnant women in the working area of ​​the Pir Batee Puteh Public Health Center, Woyla Barat District, West Aceh Regency. This experimental research used organoleptic test with hedonic scale to determine the respondent's level of preference for the characteristics of taste, aroma, color and texture of tempe cookies. A total of 20 pregnant women were recruited purposively.  The results of the organoleptic test for treatment A (chocolate-flavored tempeh cookies), the majority of panelists liked the color (50%), slightly liked the smell (40%), slightly liked the taste (50%), and liked the texture (45%). In the organoleptic test of treatment B (cheese-flavored tempeh cookies), the majority of respondents stated that they really like the color (65%), like the smell (55%), really like the taste (55%), and really like the texture (75%). In the organoleptic test of treatment C (original flavored tempeh cookies), the majority of respondents stated that they liked the color (55%), really liked the smell (75%), really liked the taste (50%), and really liked the texture (65%). The results of organoleptic testing showed that the use of different formulas did not significantly affect the texture of the resulting cookies. Cheese-flavored tempeh cookies were the chosen formula because they have a color, taste and texture that were preferred by pregnant women. It is recommended for pregnant women to consume tempeh cookies as an additional food during pregnancy.

ABSTRAK
Pemberian makanan tambahan pada ibu hamil sangat penting guna meningkatkan status gizi ibu hamil dan janin. Tempe sebagai salah satu sumber pangan mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, magnesium, dan seng. Selain itu, tempe juga mengandung vitamin larut air (A, D, E, dan K) dan vitamin tidak larut air (B kompleks), serta B12 yang biasanya hanya terdapat dalam pangan hewani Tujuan penelitian ini untuk menganalisis penerimaan kue kering (cookies) tempe sebagai makanan tambahan bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Pir Batee Puteh Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat. Penelitian eksperimental ini menggunakan uji organoleptik dengan skala hedonik untuk mengetahui tingkat kesukaan responden terhadap karakteristik rasa, aroma, warna dan tekstur cookies tempe. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 20 orang ibu hamil yang direkrut secara purposive. Hasil uji organoleptik perlakuan A (cookies tempe rasa coklat), mayoritas panelis suka terhadap warna (50%), agak suka terhadap aroma (40%), agak suka terhadap rasa (50%), dan suka terhadap tekstur (45%). Pada uji organoleptik perlakuan B (cookies tempe rasa keju), mayoritas responden menyatakan sangat suka terhadap warna (65%), suka terhadap aroma (55%), sangat suka terhadap rasa (55%), dan sangat suka terhadap tekstur (75%). Pada uji organoleptik perlakuan C (cookies tempe rasa original), mayoritas responden menyatakan suka terhadap warna (55%), sangat suka terhadap aroma (75%), sangat suka terhadap rasa (50%), dan sangat suka terhadap tekstur (65%). Hasil pengujian organoleptik menunjukkan penggunaan formula yang berbeda tidak memberikan pengaruh nyata pada tekstur cookies yang dihasilkan. Cookies tempe rasa keju merupakan formula terpilih karena memiliki warna, rasa dan tekstur yang lebih disukai oleh ibu hamil. Disarankan bagi ibu hamil dapat mengkonsumsi cookies tempe sebagai makanan tambahan semasa kehamilan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anindita, P. 2012. Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu, Pendapatan Keluarga Kecukupan Protein Dan Zink Dengan Stunting(Pendek) Pada Balita Usia 6-35 Bulan Di Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Jkm), 1, 1-10.

Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-Bijian, Jakarta, Penebar Swadaya.

Fajiarningsih, H. 2013. Pengaruh Penggunaan Komposit Tepung Kentang (Solanum Tuberosum L) Terhadap Kualitas Cookies. Food Science And Culinary Education Journal, 2, 36-44.

Indriati, G. 2011. Pengalaman Ibu Dalam Meawat Anak Dengan Thalasemia Di Jakarta. Magister, Univresitas Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI 2007. Riset Keseshatan Dasar (Riskesdas). In: Kesehatan, B. P. D. P. (Ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.

Kementerian Kesehatan RI 2013. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.

Kementerian Kesehatan RI 2011. Makanan Sehat Ibu Hamil. In: Klinik, D. B. G. S. B. G. (Ed.). Jakarta: Kementerian Kesehatan Ri.

Kementerian Perdagangan RI 2013. Laporan Akhir Analisis Dinamika Konsumsi Pangan Masyarakat Indonesia. In: Negeri, P. K. P. D. (Ed.). Jakarta: Kementerian Perdagangan Ri.

Kusharto, C. M. 2006. Serat Makanan Dan Peranannya Bagi Kesehatan. Jurnal Gizi Dan Pangan, 1, 45-54.

Madanijah S, Briawan D, Rimbawan & Zulaikhah 2013. Defisiensi Multi Zat Gizi Mikro Kombinasi Dengan Defisiensi Protein Pada Ibu Pra-Hamil, Hamil,Dan Menyusui Di Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Midayanto, D. N. & Yuwono, S. S. 2014. Penentuan Atribut Mutu Tekstur Tahu Sebagai Untuk Direkomendasikan Sebagai Syarat Tambahan Dalam Standar Nasional Indonesia. Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 2, 259-267.

Millah, I. 2013. Pembuatan Cookies (Kue Kering) Dengan Kajian Penambahan Apel Manalagi (Mallus Sylvestris Mill) Subgrade Dan Margarin. Sarjana, Universitas Brawijaya.

Muchtadi, D. & Wijaya, C. H. 1996. Makanan Fungsional: Pengenalan Dan Perancangan. Hand-Out Kursus Singkat Makanan Fungsional Dan Keamanan Pangan, Yogyakarta, Pau Pangan Dan Gizi Ugm.

Puckett, R. P. 2004. Food Service Manual For Health Care Institutions. John Wiley And Sons., San Francisco, Jossey-Bass A Wiley Imprint.

Waspadji, S. & Dkk 2003. Indeks Glikemik Berbagai Makanan Indonesia, Jakarta, Fakulltas Kedokteran Universitas Indonesia.

Young, M., Nguyen, P., Addo, O., Hao, W., Nguyen, H., Pham, H., Martorell, R. & Ramakrishnan, U. 2015. The Relative Influence Of Maternal Nutritional Status Before And During Pregnancy On Birth Ouutcomes In Vietnam. Journal Obstet Gynecol Reprod Biol, 194, 223-7.

Downloads

Published

2022-07-15

How to Cite

Utami, R., Rahmiati and Rahmiyati, E. . (2022) “Analisis Penerimaan Kue Kering (Cookies) Tempe Sebagai Makanan Tambahan bagi Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Pir Batee Puteh Kecamatan Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat : Acceptance Analysis of Tempeh Cookies as Additional Food for Pregnant Women in the Working Area of the Pir Batee Puteh Public Health Center, Woyla Barat District, West Aceh Regency ”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 14(2), pp. 191–197. Available at: https://jurnalgizi.unw.ac.id/index.php/JGK/article/view/286 (Accessed: 22 December 2024).