FUNGSI KELUARGA PADA KELUARGA YANG MEMILIKI ANAK DENGAN INTELLECTUAL DISABILITY DI SALATIGA
FAMILY FUNCTION ON THE FAMILY WHO HAS CHILDREN WITH INTELLECTUAL DISABILITY IN SALATIGA
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v10i23.37Keywords:
Fungsi Keluarga, Anak Dengan Intellectual DisabilityAbstract
Background: Intellectual disability is a below average intellectual condition, marked by a limited of the ability in language, self-reliance self-care, socialization with the environment, and ability to follow school lessons. Having the children with intellectual disability givesan impact on the function of family. The purpose of this study is to determine the family function in families who have children with intellectual disability in Salatiga City.
Methods: The method used inthe research is qualitative with phenomenological approach. There were five familyinvolved. In-dept interview was done to get the data. The research took place in SLB Salatiga, Central Java.
Results: The result of this research shows that families ofthe children with intellectual disability are able to perform the function of family in their daily lives.
Conclusion: Parents accept the presence of children bycontinuegiving attention, buildingrelationshipsand abilities of socio-emotional children, teaching children socializing, fulfilling the family economy effectively, fulfillingspecial needs for children with intellectual disability, and caring forfamily health
Abstrak :
Latar belakang: Intellectual disability merupakan suatu keadaan kecerdasan yang kurang dari rata-rata dan ditandai dengan kemampuan yang terbatas dalam berbahasa, kemandirian merawat diri, bersosialisasi dengan lingkungan, dan kemampuan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Memiliki anak dengan intellectual disability dapat memengaruhi atau berdampak pada fungsi keluarga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fungsi keluarga pada keluarga yang memiliki anak dengan intellectual disability di Kota Salatiga.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah riset partisipan 5 orang/keluarga. Data diperoleh melalui teknik wawancara mendalam. Lokasi penelitian yaitu di SLB Negeri Salatiga, Jawa Tengah.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun keluarga memiliki anak dengan intellectual disability mereka tetap menjalankan fungsi keluarga dalam kehidupan sehari-hari dengan baik.
Simpulan: Orang tua menerima keberadaan anak dengan tetap memberikan perhatian, membangun hubungan dan kemampuan sosioemosional anak, mengajarkan anak bersosialisasi, memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga secara efektif, memenuhi kebutuhan khusus anak intelectual disablity, serta perawatan kesehatan keluarga.
Downloads
References
Anam, C. (2014) ‘Komunikasi Keluarga Tki Dalam Mendidik Anak : Studi Kasus Di Desa Pakes Kecamatan Konang Kabupaten Bangkalan.' pp. 10–58.
Anggraini, D. (2016) 'Hubungan Pelaksanaan Peran Keluarga Dengan Activity Daily Living (ADL) Pada Anak Tunagrahita Di SLB-C TPA Kabupaten Jember.' Skripsi, Universitas Jember, 2016.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. (2013) ‘Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.' Laporan Nasional 2013, pp. 1–384. doi: 1 Desember 2013.
Farraswati, D. I. (2015) ‘Pola Asuh Keluarga Pada Penyandang Tunagrahita Di Desa Karangpatihan Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo.' pp. 1–7.
Garina, L, A. (2012) ‘Prevalensi, Karakteristik, dan Pelayanan Kesehatan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Di Indonesia.' Skripsi, Universitas Islam Bandung, pp. 1–21.
Lidanial. (2016) ‘Problematika yang dihadapi keluarga dari anak dengan intellectual disability (studi etnografi).' pp. 188–199.
Napolion, K. (2010) ‘Pengalaman Keluarga Dalam Merawat Anak Tunagrahita di Kelurahan Balumbang Jaya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor 2010 : Studi Fenomenologi.’, Tesis, Universitas Indonesia. Depok, Juli 2010.
Nasrawaty. (2016) ‘Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus Di Slb Ac Mandara Kendari.’ Skripsi, Universitas Haluoleo. Kendari, 2016.
Nurwita, S. (2014) ‘Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua Dengan Anak Keterbelakangan Mental.' Vol 1 (2), pp. 11–16.
Pahlavi, R. I. (2017) ‘Korelasi Antara Lingkar Dan Panjang Kepala Dengan Tingkat Kecerdasan Intelligence Quotient (Iq) Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Luar Biasa (Slb) Kabupaten Pringsewu.’ Skripsi, Universitas Lampung. Bandar Lampung, 2017.
Ramawati, D. (2012) ‘Kemampuan perawatan diri anak tuna grahita berdasarkan faktor eksternal dan internal anak.' Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol 15 (2), pp. 89–96.
Setyani, E, I. (2016) ‘Hubungan Antara Dukungan Keluarga Terhadap Kemandirian Perawatan Diri Pada Anak Retardasi Mental Di Sekolah Luar Biasa C Karya Bhakti Purworejo.' Skripsi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhamadiyah Gombong, 2016.
Sidik, J. (2014) ‘Gambaran dukungan keluarga yang memiliki anak berkebutuhan khusus di sekolah khusus kota tangerang selatan.' Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1436H/2014 M.
Sulistyarini, T dan Yudha, S. (2015) ‘Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak Retardasi Mental Sedang Family Social Support To Children With Moderate Mental Retardation Tri.' Vol 8 (2), pp. 117–125.
Winarti, A dan Kurniawati, E. (2015) ‘Hubungan sikap orang tua dengan tingkat kepercayaan diri anak retardasi mental ringan usia 7-18 tahun di slb c/c1 shanti yoga klaten.' Vol 5, No 10, pp. 31–42.