PENGARUH MOBILISASI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSU dr. SLAMET GARUT

INFLUENCE OF MOBILIZATION TO THE POSTOPERATIVE WOUND HEALING PROCESS OF BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA SURGERY IN THE SURGICAL TREATMENT ROOM RSU dr.SLAMET GARUT

Authors

  • Iwan Shalahuddin Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Kampus Garut
  • Indra Maulana Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Kampus Garut

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v10i23.45

Keywords:

Mobilisasi, Luka Post Operasi, Benigna Prostat Hiperplasia

Abstract

Background:  Benign  Prostatic  Hyperplasia  (BPH)  is  a  condition  in  which  the  periurethral glands present in the prostate area develop hyperplasia and the enlargement process occurs slowly. This pathological condition can be experienced by about 70% of men over the age of 50  years  and  tread  old  age.  This  number  will  increase  to  80%  in  men  over  the  age  of  80 years.   With   clinical   manifestations   of   increased   urinary   frequency,   frequent   nighttime urination, urinary urge, decreased urine volume, impaired urine flow, dripping at the end of urination,  urinary  retention  (Brunner  and  Suddarth,  2002).  Patient  surgery  with  diagnosis Benign  Prostate  Hyperplasia  (BPH)  in  dr.  Slamet  Garut  reached285  people  (about  14%  of general surgery). Surgical action is a tense experience for some patients, this is due to lack of knowledge about treatment actions and medical action after surgery.

Objective: To know the effect of mobilization on post-surgical wound healing process of BPH in surgical treatment room of Dr dr, Slamet Garut.

Method:The type of research used in this study is quasi experiments, ie experiments that have not or do not have the characteristics of the actual experimental design, because the variables that  should  be  controlled  and  manipulated  by  design  is  one  group  pre  test  and  post  test.  In this  study,  researchers  conducted  a  treatment  in  the  form  of  mobilization  of  independent variables,  then  measured  the  effects  or  effects  of  mobilization  on  the  dependent  variable (Notoatmodjo, 2005).

Results:  The  patient's  wound  prior  to  the  mobilization  had  an  average  score  of  2.28  and showed  that  most  of  the  respondents,  the  wound  healing  conditions  were  in  classification  2 were wound / bleed, inflammation, no pus and almost half of the respondents healing wounds in classification 3 wounds are still wet / bleeding, no inflammation and no pus. The condition of the wounded patient after the mobilization had an average score of 4.31 scale and showed more than  most  of  the  respondents  wound  healing  conditions  were  in  classification  5  ie wound  dry,  no  inflammation  and  no  pus,  then  a  small  part  of  the  respondents  are  in  the classification 4 ie clean wound, there are still signs of inflammation, but there is nopus.

Conclusion:  There  is  an  effect  of  mobilization  on  post-surgical  wound  healing  process  of BPH in surgical treatment room RSU dr Slamet Garut

Abstrak :

Latar Belakang: Benigna Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah suatu keadaan dimana kelenjar periuretral yang terdapat di area prostat mengalami hyperplasia dan proses pembesarannya terjadi secara perlahan-lahan. Kondisi patologis ini dapat dialami oleh sekitar 70% pria diatas usia 50 tahun  dan menapak usia lanjut. Angka ini akan meningkat hingga 80% pada pria diatas usia 80 tahun. Dengan manifestasi klinis peningkatan frekwensi berkemih, sering berkemih malam hari, dorongan ingin berkemih, volume urin menurun, aliran urin tidak lancar, menetes pada akhir berkemih, retensi urin ( Brunner dan Suddarth, 2002 ). Operasi pasien dengan diagnosa Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) di Rumah Sakit umum dr. Slamet Garut mencapai 285 orang (sekitar 14 % dari operasi bedah umum). Tindakan pembedahan merupakan pengalaman menegangkan bagi sebagian pasien, hal ini dikarenakan kurang pengetahuan mengenai tindakan perawatan maupun tindakan medis setelah dilakukan pembedahan.

Tujuan: Mengetahui pengaruh mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka post operasi BPH di ruang perawatan bedah RSU dr,Slamet Garut.

Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, yaitu eksperimen yang belum atau tidak memiliki ciri-ciri rancangan eksperimen yang sebenarnya, dikarenakan variabel-variabel yang seharusnya dikontrol dan dimanipulasi dengan desainnya adalah one group pre test dan post test. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan suatu perlakuan berupa mobilisasi terhadap variabel independen, kemudian mengukur akibat atau pengaruh mobilisasi tersebut pada variabel dependen (Notoatmodjo, 2005).

Hasil: Keadaan luka pasien sebelum dilakukan mobilisasi memiliki nilai rata-rata skala 2,28 dan menunjukkan bahwa sebagian besar responden, kondisi penyembuhan lukanya berada pada klasifikasi 2 yaitu luka masih basah /berdarah, ada radang, tidak ada pus dan hampir setengahnya dari responden kondisi penyembuhan lukanya pada klasifikasi 3 yaitu luka masih basah/berdarah, tidak ada radang dan tidak ada pus. Keadaan luka pasien setelah dilakukan mobilisasi memiliki nilai rata-rata skala 4,31 dan menunjukkan lebih dari sebagian besar responden kondisi penyembuhan lukanya berada pada klasifikasi 5 yaitu luka kering, tidak ada radang dan tidak ada pus, kemudian sebagian kecil dari responden  berada pada klasifikasi 4 yaitu luka bersih, masih terdapat tanda-tanda radang,tetapi tidak ada pus.

Simpulan: Terdapat pengaruh mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka post operasi BPH di ruang perawatan bedah RSU dr Slamet Garut

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Brunner & Suddarth. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah. Jakarta: EGC

Danim, S. 2003. Riset Keperawatan. Jakarta: EGC

Dempsey, P.A. (2002). Riset Keperawatan Buku Ajar dan Latihan, Edisi 4. Jakarta: EGC.

Hidayat. (2007). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.

Nana Wijayana. 2005. Ilmu Penyakit Bedah. Jakarta. Abadi Tegal

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Jakarta : PT Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi Jakarta : PT Rineka Cipta

Setiadi. (2007). Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha ilmu

Sudjana. (2004). Metode Statistik. Edisi 3. Bandung: Tarsito.

Downloads

Published

2018-01-04

How to Cite

Shalahuddin, I. . and Maulana, I. . (2018) “PENGARUH MOBILISASI TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA POST OPERASI BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA DI RUANG PERAWATAN BEDAH RSU dr. SLAMET GARUT: INFLUENCE OF MOBILIZATION TO THE POSTOPERATIVE WOUND HEALING PROCESS OF BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA SURGERY IN THE SURGICAL TREATMENT ROOM RSU dr.SLAMET GARUT”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 10(23), pp. 73–79. doi: 10.35473/jgk.v10i23.45.