Analisis Kandungan Energi Dan Serat Pada Olahan Buah Sukun (Brownies Kukus Dan Cookies)

Energy And Fiber Content Analysis In Processed Breadfruit (Steam Brownies And Cookies)

Authors

  • Pipit Kurnia Universitas Ngudi Waluyo
  • Sugeng Maryanto
  • Indri Mulyasari Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v14i1.289

Keywords:

Brownies Sukun, Cookies Sukun, Tinggi Energi, Tinggi Serat.

Abstract

Brownies steamed with the addition of bread fruit has a blackish color with a slightly soft texture, has a sweet taste. While bread fruit cookies that are printed in the form of leaves have a soft, crunchy texture and a sweet taste. Steamed brownies and bread fruit cookies can be a high-energy snack source of fiber. The aim of this study was knowing the contentenergy and fiber of steamed brownies and bread fruit cookies with mixing bread fruit (Artocarpus commmunisForst).

This research is Pre Experiment Design with two treatments. The research was carried out by making 2 formulations of steamed brownies and cookies by mixing bread fruit and wheat flour 20%: 80% (formulation 1) while 30%:70% (formulations2). Energy content analysis used proximate test and fiber content using Gravimetric test on steamed brownies and bread fruit cookies.

Analysis of energy content using the proximate test, protein analysis using the cheldal test, carbohydrate test using the Anton test, fat analysis using the muster test, analyzing the ash content using the fornisy test, analyzing water content  using the muster balance test, and fiber content using the Gravimetric test on steamed brownies and bread fruit cookies. The energy value of the bread fruit brownies and cookies product formulation with formulation 1 was lower in energy, namely 480.4 calories (steamed brownie) and 578.7 calories (breadfruit cookies) than formulation 2 was higher. The value of fiber in the formulation of bread fruit brownies and cookies with formulation 2 was higher in fiber, namely 45 grams (steamed brownies) and 58.46 grams (breadfruit cookies) compared to formulation 1 which was lower. The analysis of lower energy content is found in formulation 1 on breadfruit brownies and cookies. While the analysis of higher fiber content is found in formulation 2 of breadfruit brownies and cookies.

 

ABSTRAK

Brownies kukus dengan penambahan buah sukun memiliki warna kehitaman dengan tekstur sedikit lembut, memiliki rasa manis. Sedangkan Cookies sukun yang dicetak dalam bentuk daun memilki tekstur lembut, renyah, dan rasa manis. Brownies kukus dan Cookies sukun dapat menjadi makanan selingan tinggi energi sumber serat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan energi dan serat brownies kukus dan cookies sukun dengan pencampuran buah sukun (Artocarpus commmunis Forst). Penelitian ini merupakan penelitian Pre Experiment Design dua perlakuan. Penelitian yang dilakukan dengan membuat 2 formulasi Brownies kukus dan Cookies dengan pencampuran buah sukun dan tepung terigu 20%: 80% (formulasi 1) sedangkan 30%:70% (formulasi2). Analisis kandungan energi menggunakan uji proksimat, analisa protein menggunakan uji kheldal, uji karbohidrat menggunakan uji Anton, analisa lemak menggunakan uji muster, menganalisa kadar abu menggunakan uji fornisy, menganalisa kadar air menggunakan uji muster balance, dan kandungan serat menggunakan uji Gravimetri pada Brownies kukus dan Cookies sukun. Nilai energi formulasi produk brownies dan cookies sukun pada formulasi 1 lebih rendah energi yaitu 480,4 kalori (brownies kukus) dan 578,7 kalori (cookies sukun) dibandingkan formulasi 2 lebih tinggi. Nilai serat formulasi produk brownies dan cookies sukun pada formulasi 2 lebih tinggi serat yaitu 45 gram (brownies kukus) dan 58,46 gram (cookies sukun) dibandingkan formulasi 1 lebih rendah. Analisis kandungan energi lebih rendah terdapat pada formulasi 1 pada brownies dan cookies sukun. Sedangkan analisis kandungan serat lebih tinggi terdapat pada formulasi 2 pada brownies dan cookies sukun.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. American Assosiation of Cereal Chemist (AACC). (2001). The Definition of Dietay Fiber. Cereal Food World. Vol. 46, No.3
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. 2013
AOAC (Association of Official Analytical Chemists). (2005).’ Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemists’. Chemist Inc. New York.
Arisman. (2010). Obesitas, diaberes mellitus, dan Dislipidemia. Jakarta : EGC Astawan, M. (2011). Pangan Fungsional untuk Kesehatan yang Optimal. Fakultas Pertanian IPB, Bogor.
Atmoko dan Hery, K. (2017). ‘Profesionalisme Chef Dalam Pengolahan Dan Meningkatkan Kualitas Makanan Di Cavinton Hotel Yogyakarta’. Jurnal Khasanah Ilmu. Yogyakarta. Volume 8, No. 2
Badan Penelitian Dan Pengembangan Kehutanan. (2014). ‘Pengembangan Teknik Budidaya Sukun (Artocarpus altilitis)’.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (2012). ‘Aneka Olahan Sukun’.
Central board of secondary education. (2014). ‘Confectionery’. Students handbook and practical manual, Shiskha kendra
Damayati, KA, Paulina, KA, Diah, AW, Thedy, Y, Yansen, T. (2013). ‘Pemetaan Kemasan Produk UMKM’. Fakultas Teknik Industri, Bandung.
Das, P dan Kathula, R. (2015). ‘Food Processing Techiniques and Its Effects’. Journal of food and dairy technology. Balasore : Fakir Mohan University. Vol.4, No.1.
Food and Agriculture Organization Of The United Nations. (2003).’ Food energy methods of analysis and conversion factors’. ISSN 0254-4725
Hardinsyah, V, Hadi, R. (2013). ‘Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Karbohidrat’. Jurnal Gizi Masyarakat. Fakultas UI.
Kartikawati, N dan Hamdan, A. (2012). ‘Variasi Morfologi dan Kandungan Gizi Buah Sukun’. Vol 13, No 2, hal 99-106.
Kementterian Pertanian Direktorat Jenderal Hortikultura. (2015). ‘Statistik Produksi Hortikultura Tahun 2014’.
Kesuma, R. (2019). ‘Pengaruh Pemanasan Terhadap Kandungan Proksimat, Mineral Dan Vitamin C Selada Air’. Sumatera : Universitas Sriwijaya.
Kowtaluk, H. ( 2001). Discovering Food and Nutrition. USA: Mc Graw Hill
Lamid, A, Dian, S, Almasuhuri. (2015). ‘Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein’. Media Litbangkes.Vol.25. No.4
Lamid, A, Dian, S, Almasyhuri. (2015). ‘ Pengaruh Proses Pemasakan Terhadap Komposisi Zat Gizi Bahan Pangan Sumber Protein’. Media Litbang. Vol. 25, No.4
Larasanty, L. (2014). ‘Dislipidemia Panduan Terapi Untuk Penyakit Kronik’. Jurnal farmasi. Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam. Universitas Udayana
Martin, C. D. (2012). ‘Brownies the history of american dessert.
Marsono, D. (2007). ‘Prospek Pengembangan Makanan Fungsional’. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
Merrill, A, L, Bernice, K, W. (1973). ‘Energy Value Of Foods’. Agriculture Handbook. Agricultural Research Service, United States Departement Of Agriculture. No, 74
Notoadmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Nur E, Emy Y, dan Ayu P. (2015). ‘Hubungan Asupan Energi, Lemak, Dan Serat Dengan Rasio Kadar Kolesterol Total-HDL’. Jurnal Gizi. Vol 38, 139- 147.
Oneil, C, E, Debra, R, K, Victor, L, F, and Theresa, A, N. (2012). ‘Food Sources of Energy and Nutrients among adults in the US : NHANES 2003-2006’. Journal nutrients. ISSN 2072-6643.
Palupi, Z, Prangdimurti. (2009). ‘Pengaruh Pengolahan Terhadap Nilai Gizi Pangan’.
Parwata, I, M,O,A. (2016). ‘Review Antioksidan’. Jurnal kimia terapan. Bali : Universitas Udayana
Pradipta, O, J, C. (2016). ‘Pengolahan Koro Pedang Putih (Canavalia Ensiformis), Ubi Cilembu (Ipomoea Batatas) Dan Apel Fuji (Malus Sylvestris) Sebagai Bahan Snack Bar’. Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Soegijapranata. Semarang.
Santosa, A. (2011). ‘Serat pangan (Dietary Fiber) dan manfaat bagi kesehatan’. Magistra 75 ; 35 – 40
Setyani, S, Siti, N, Ayu, D. (2017). ‘Formulasi Tepung Tempe Jagung (Zea Mays L.) Dan Tepung Terigu Terhadap Sifat Kimia, Fisik Dan Sensory Brownies Panggang [The Formulation Of Corn Tempeh Flour (Zea Mays L.) And Wheat Flour Toward Chemical, Physical And Sensory Characteristics Of Baked Brownies]’. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. Vol.22, No.2.
Siwi, N, P, Indrianti, P. (2018). ‘Hubungan Asupan Karbohidrat, Lemak,Dan Protein Dengan Status Gizi’. The Indonesian Journal Public Helath.Vol,13.No,1
Soleha, M. (2012). ‘Kadar Kolesterol Tinggi Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kadar Kolesterol Darah’. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. Vol.1.2. 85-92
Subroto, M.A. ( 2008). ‘Real Food, True Health. Makanan Sehat Untuk Hidup lebih Sehat’. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta
Sunarti (2017). Serat Pangan Dalam Penanganan Sindrom Metabolik.Yogyakarta: UGM.
Tekno Pangan dan Agroindustri. (2001). ‘Cookies (kue kering) dalam Tekno Pangan dan Agroindustri’. Bogor: IPB. Vol.I, No.7.
Utama, C, S, Zuprizal, Chusnul, H, Wihandoyo. 2019. ‘Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap Kualitas Kimia Wheat Pollard Yang Berpotensi Sebagai Prebiotik ‘. Jurnal Teknologi Pangan. Vol. 8 No. 3.
Widowati, S. (2003). ‘Prospek Tepung Sukun Untuk Berbagai Produk Makanan Olahan Dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan’.
Yoeantafara, A, Santi, M. (2017). ‘Pengaruh Pola Makan Terhadap Kadar Kolesterol Total’. Jurnal MKMI. Vol. 13 No. 4
Yuni, S. (2016). ‘Pengembangan Produk Yang Berpotensi Sebagai Minuman Fungsional Untuk Penderita Prahipertensi’. Jurnal Gizi Pangan Bogor

Downloads

Published

2022-01-13

How to Cite

Pipit Kurnia, Maryanto, S. and Indri Mulyasari (2022) “Analisis Kandungan Energi Dan Serat Pada Olahan Buah Sukun (Brownies Kukus Dan Cookies) : Energy And Fiber Content Analysis In Processed Breadfruit (Steam Brownies And Cookies)”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 14(1), pp. 161–168. doi: 10.35473/jgk.v14i1.289.