Daya Terima Snack Bar Rendah Energi Tinggi Serat Berbahan Dasar Tepung Mocaf dan Tepung Kacang Merah
Acceptance of snack bar low energy high fiber mocaf and red beans flour
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v12i1.79Keywords:
Snack Bar, Daya Terima, Kandungan Energi, Kandungan SeratAbstract
Snack bar a rod-shaped snacks. Snack bar is mostly made from wheat flour and soy flour. Mocaf flour and red bean flour is Local food commodities sources high in fiber so can be processed into the snack bar as a snack low-energy and high in fiber are preferred in the community. This study aims to knowing acceptance and analysis of energy and fiber content snack bars mocaf flour and red bean flour. This study was pre experimental design. Sampling using purposive sampling that as many as 25 panelists somewhat trained. Research was made by mixing varying the addition of a mixture of flour (mocaf flour and red bean flour) and oats on sanck bar then tested for acceptance and test nutrient content. Statistical analysis of the level of acceptance test Kruskal-Wallis (α = 0.05) with a further test mann-whitney.
Highest level of acceptance that the snack bar formula 3. The results of the most significant real difference test at the snack bar flavors (p = 0.01) and colors (p = 0.01). The content of the snack bar formula 3 of energy as much 123.48 kcal and 5.78 gram fiber. Acceptance the most preferred snack bar was in Formula 3. Formula 3 Snack bar content has a low energy and high fiber.
Abtrak :
Snack bar merupakan makanan ringan yang berbentuk batangan. Snack bar sebagian besar terbuat dari tepung terigu dan tepung kedelai. Tepung mocaf dan tepung kacang merah merupakan komoditas pangan lokal sumber pangan tinggi serat sehingga dapat diolah menjadi snack bar sebagai makanan selingan rendah energi dan tinggi serat yang di sukai di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan analisis kandungan energi dan serat snack bars tepung mocaf dan tepung kacang merah. Penelitian ini merupakan penelitian pre experimental design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu sebanyak 25 panelis agak terlatih. Penelitian yang dilakukan yaitu dengan membuat variasi pencampuran penambahan tepung campuran (tepung mocaf dan tepung kacang merah) dan oat pada sanck bar untuk kemudian diuji daya terima dan uji kandungan zat gizi. Analisis statistik tingkat penerimaan menggunakan uji Kruskal-Wallis (α = 0,05) dengan uji lanjut Mann-Whitney. Tingkat penerimaan paling tinggi yaitu snack bar formula 3. Hasil uji beda nyata paling signifikan pada snack bar rasa (p=0,01) dan warna (p=0,01). Kandungan snack bar formula 3 energi sebanyak 123,48 kkal dan serat 5,78 gram. Daya terima snack bar paling disukai adalah pada Formula 3. Snack bar Formula 3 memiliki kandungan energi yang rendah dan serat yang tinggi.
Downloads
References
Ayustaningwarno, F. 2017. Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Dreher, Mark L. 2015. Role of fiber and healthy dietary patterns in body weight regulation and weight loss. Nutrition Science Solutions, USA; 3(5):244‒255.
Faridah, A. dkk. 2008. Patiseri Jilid 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Pangastuti, H. A; Affandi, D. R dan Iswartani, D. 2013. Karakterisasi Sifat Fisik Dan Kimia Tepung Kacang Merah. Jurnal Teknosains Pangan.
Persagi. 2017. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Jakarta : PT Gramedia.
Pratiwi, L.N., dkk. 2017. Analisa Kadar Protein Dan Kadar Serat Pada Snack Bars Berbahan Campuran Tepung Cassava Dan Tepung Kacang Merah. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. (Thesis)
Salim, emil. 2011. Mengolah singkong menjadi tepung mocaf bisnis produk alternatif pengganti tepung terigu. Yogyakarta : lily publisher
Sari, S.M. 2016. Perbandingan Tepung Sorgum, Tepung Sukun, dengan Kacang Tanah dan Jenis Gula terhadap Karakteristik Snack Bar. Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknik Universitas Pasundan. Bandung. (Skripsi)
Sugiyono. 2010. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dan R&D. Bandung :Alfabeta.
Widyaningsih, T.D; Wijayanti, N dan Nugrahini, N.I.P. 2017. Pangan Fingsional. Malang : Universitas Brawijaya Media