HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN OBESITAS SENTRAL PADA TENAGA KERJA LAKI-LAKI
THE RELATION BETWEEN MACRO NUTRITION WITH CENTRAL OBESITY Of MAN EMPLOYES
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v10i23.46Keywords:
Obesitas Sentral, Asupan Karbohidrat, Asupan Lemak, Asupan ProteinAbstract
Background of the study : Central obesity is a factor causing degenerative diseases and can lower work productivity. Excessive energy intake from macro nutrients can cause the accumulation of fat below the skin in the stomach called as central obesity.
Purpose :It aimed to analyzethe correlation between the intake of macro nutrients and central obesity in male workers.
Method: This research used descriptive-correlative design using cross-sectional approach. The subjects of this research were male workers aged 19-45 years at CV. Karoseri Laksana Semarang as many as 85 people taken by using the method of consecutive sampling. Central obesity was measured based on the waist circumference. The data of the intake was taken from the interview using Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ). Bivariat analysis used the correlation test of Kendal tau (a = 0.05)
Results: The workers suffering from central obesity were 26 people (30.1%). The workers having excessive carbohydrate intake were 51.8%, excessive fat intake were 45.%, and excessive protein intake were 53.4%.
Conclusion: There is a significant correlation between fat and carbohydrate intake and central obesity, while there is no significant correlation between protein intake and central obesity
Abstrak :
Latar Belakang : Obesitas sentral merupakan faktor penyebab terjadinya penyakit degeneratif dan dapat menurunkan produktivitas kerja. Asupan energi berlebih dari zat gizi makro menyebabkan penumpukan lemak bawah kulit termasuk di bagian perut yang disebut obesitas sentral.
Tujuan :Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan asupan zat gizi makro dengan kejadian obesitas sentral pada tenaga kerja laki-laki.
Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah tenaga kerja laki-laki berusia 19 - 45 tahun di CV. Karoseri Laksana Semarang sejumlah 85 orang yang diambil dengan metode consecutive sampling. Obesitas sentral ditentukan berdasarkan lingkar pinggang. Data asupan diambil dengan wawancara menggunakan Semi Quantitative Food Frequency Questionnair (SQFFQ). Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Kendal tau (a = 0.05).
Hasil: Tenaga kerja yang mengalami obesitas sentral sejumlah 26 orang (30.1%). Tenaga kerja yang mempunyai asupan karbohidrat kategori lebih yaitu 51,8%, asupan lemak kategori lebih 45.9% dan asupan protein kategori lebih yaitu 53,4%.
Simpulan :Terdapat berhububungan bermakna antara asupan lemak dan karbohidrat dengan obesitas sentral , sedangkan tidak ada berhubungan bermakna antara asupan protein dengan obesitas sentral.
Downloads
References
Farikha RRP dan Ardiyanto D. 2016. Hubungan Status Gizi, Karakteristik Individu dengan Produktivitas Pekerja Sorting dan Packing. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, Vol. 5(1) Jan-Jun: 71–80
Freemantle N, J. Holmes, A.Hockey, S.Kumar. 2008. Meta Analysis : How strong is the association between abdominal obesity and the incidence of type 2 diabetes? International journal of clinical practice, 62(9): 1391-6.
Kartasapoetra, Marsetyo. 2008. Ilmu Gizi: Korelasi Gizi, Kesehatan dan Produktifitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta.
Listiyana AD, Mardiana, Prameswari GN. 2013. Obesitas Sentral dan Kadar Kolerterol Darah Total. Jurnal Kesehatan Masyarakat 9(1): 37-43.
Moussavi, N., Gavino, V., Receveur, O. 2008. Could the Quality of Dietary Fat and Not Just Its Quantity, Be Related to Risk of Obesity. International Journal of Obesity, 16.
Oktaviani, W. D., Saraswati, L. D., Rhfiludin, Z. 2012. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, Pola Konsumsi, Karakteristik Remaja dan Orang Tua dengan Indeks Massa Tubuh (Studi Kasus pada Siswa SMA Negri 9 Semarang Tahun 2012). Jurnal Kesehatan Masyarakat, I(7).
Salim, AN. 2014. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Karyawati Sekretariat Daerah Kabupaten Wonosobo. Universitas Muhammadyah Semarang.
Shen W et al. 2006. Waist Circumference Correlates with Metabolic Syndrome Indicators Better than Percentage Fat. Obesity, Vol.14(4) Apr: 727-36.
Soetiarto F., Roselinda, Suhardi. 2010. Hubungan Diabetes Mellitus dengan Obesitas berdasarkan Indeks Massa Tubuh dan Lingkar perut Data Riskesdas 2007. Bulletin Penelitian Kesehatan 38 (1): 36-37.
Sudargo T, Freitag H, Rosiani F, Kusmayanti NA. 2014. Pola Makan dan Obesitas. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sumardilah D S. 2016. Ilmu Gizi Teori & Aplikasi, Gizi Tenaga Kerja. Jakarta: EGC.
Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2013 Penilaian Status Gizi (Edisi revisi). Jakarta: EGC.
Tchernof A, Despres JP. 2013. Pathophysiology of Human Visceral Obesity. Physiological Reviews 93(1):359-404.
Trisna I, Hamid S. 2009. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Wanita Dewasa (30-50 tahun) Di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2008. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Maret – September, 3(2).
Wang Y, Stampfer MJ, Willett WC, Hu FB. 2005. Comparison of Abdominal Adiposity and Overall Obesity in Predicting Risk of Type 2 Diabetes among Men. The American Journal of Clinical Nutrition. Mar;81(3):555-63.
World Health Organization. 2013. Obesity and Overweight. WHO Technical Report Series. Geneva.