HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR, BERAT BADAN LAHIR DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 7-24 BULAN DI DESA WONOREJO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

THE CORRELATION BETWEEN BIRTH LENGTH, BIRTH WEIGHT AND EXCLUSIVE BREASTFEEDING WITH THE INCIDENCE OF STUNTING IN CHILDREN AGE GROUP 7-24 MONTHS IN WONOREJO VILLAGE, PRINGAPUS DISTRICT, SEMARANG REGENCY

Authors

  • Virnalia Andini Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
  • Sugeng Maryanto Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
  • Indri Mulyasari Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v12i27.60

Keywords:

Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir, Pemberian ASI Eksklusif Dan Stunting

Abstract

Background  :Stunting  is  a  chronic  malnutrition  problem  caused  by  inadequate  nutritional intake in a long time due to feeding which is not in accordance with nutritional needs. Birth weight,  birth  length,  breastfeeding,  gestational  age,  maternal  parenting,  sanitation and environmental health are factors that cause ofstunting.

Objective :The study aims to find outthe correlation between birth length, birth weight and exclusive  breastfeeding  with  the  incidence  of  stunting  in  the  age  group  7-24  months  in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency

Method :The study was cross sectional approach. The population were all children aged 7-24  months.  The  sample  were  taken  by  Proportional  Random  Sampling  with  74  respondents. Univariate  data  analysis  with  frequency distribution and  bivariate  using  kendall’s  tau correlation test. Retrieving data with interviews and anthropometric measurements.

Results  :The  percentage  of  short  body  length  is  47.3%,  percentage  of  body  weight  is  less than 41.9%, percentage not exclusive breastfeeding is 86.5%, and stunting of 62.2%. There is a significant relationship between birth length, birth weight and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting (p < 0,0001 ; p < 0,0001 ; p = 0,003).

Conclusion  :There  is  a  correlation  between  birth  length,  birth  weight  and  exclusive breastfeeding  with  the  incidence  of  stunting  in  the  age  group  7-24  months  in  Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency.

Abstrak :

Latarbelakang : Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berat badan lahir, panjang badan lahir, pemberian ASI, usia kehamilan, pola asuh ibu, sanitasi dan kesehatan lingkungan merupakan faktor terjadi stunting.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang

Metode : Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh baduta berusia 7-24 bulan. Sampel ditentukan dengan Proportional Random Sampling sejumlah 74 responden. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji korelasi kendall’s tau. Pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran antropometri.

Hasil : Presentase panjang badan lahir pendek sebesar 47,3%, berat badan lahir kurang sebesar 41,9%, tidak ASI eksklusif sebesar 86,5%, dan stunting sebanyak 62,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting (p < 0,0001 ; p < 0,0001 ; p = 0,003).

Simpulan : Terdapat hubungan antara panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adriani M, dan Wirjatmadi B, 2016. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan
Cetakan ke 3. Jakarta : Prenadamedia.

Addo, P. et al. 2013. Maternal Height and Child Growth Patterns. The Journal Of Pediatrics, 163

Alfred E.N et al.2017.Hubungan Status Gizi Ibu Dengan Berat Dan Panjang Badan Bayi Baru Lahir Di Rumah Bersalin Widuri Yogyakarta.Yogyakarta

Anisa M, Duranni dan Anjali R. 2011.Effect of maternal dietary intake on the weight of the newborn in Aligarh city, India. Nigerian Medical Journal.

Anugraheni, H.S, Kartasurya, M.I.2012.Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati.Semarang.

Arifin DZ, Irdasari SY & Sukandar H.2012.Analisis sebaran dan faktor risiko
stunting pada baduta di Kabupaten Purwakarta 2012. Bandung: Universitas Padjajaran.http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads /2013/07/pustaka_unpad_analisis_sebaran_dan_faktor_risiko_stunting.pdf

Asdani P.2008.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pemberian MP-ASI Dini Di Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah Tahun 2007.Medan:Universitas Sumatera Utara.

Arisman, M.B.2004.Gizi Dalam Daur Kehidupan.Palembang

Arisman, M.B.2010. Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi, Edisi 2.Palembang

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.2018.Riset Kesehatan Dasar 2018.Jakarta.

Caircross S.2013. Linking toilets to stunting UNICEF ROSA Stop Stunting Conference Delhi (November 2013).New York.

Cesar, G.V, et.al.2008. Preterm births, low birth weight, and intrauterine growth restriction in three birth cohorts in Southern Brazil: 1982, 1993 and 2004. Brazil.

Corinna H.2018.Global Nutrition Report, The Global Nutrition Report classifies this country as experiencing two forms of malnutrition – anaemia and stunting : Indonesia.

Dewey KG, and Begum K.2011.Long Term Consequences of stunting in early life. Maternal and Child Nutrition.2011;7:5-18

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.2017.Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2017.Semarang.

Ema W.N da Etika D.C.2018.Status Gizi Pra Hamil Berpengaruh Terhadap Berat Dan Panjang Badan Bayi Lahir.Purwokerto

Endang R.S.1994.Pengaruh Gizi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak.Cakrawala Pendidikan Nomor 3

Ernawulan S.2003.Perkembangan Anak Usia Dini (0-8 tahun).Bandung

Fikadu, T, et.al. Factors associated with stunting among children of age 24 to 59 months in Meskan district, Gurage Zone, South Ethiopia: a case-control study. Ethiopia .

Gigante, P.D, et.al.2011. Temporal variation in the prevalence of weight and obesity excess in adults: Brazil, 2006 to 2009.Brazil.

Hafni, Y., 2006. Faktor-Faktor Yang Mepengaruhi Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Lubuk Basung. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Padang.

Hidayati L, Hadi H, Kumara A.2010.Kekurangan Energi Dan Zat Gizi Merupakan Faktor Risiko Kejadian Stunted Pada Anak Usia 1-3 Tahun Yang Tinggal Di Wilayah Kumuh Perkotaan Surakarta. :89-104.

Husaini M.2008.Peranan gizi dan pola asuh dalam meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak. http://www.whandi.net

Jaya N.2009.Analisis faktor risiko kejadian berat bayi lahir rendah di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Siti Fatimah Kota Makassar. Media Gizi Pangan.; 7: 49-54.

Keefe C.J.L, Couch S.C, Philipson E.H.2008. Handbook of Nutrition and Pregnancy. USA: Humana Press; 2008. p. 27-28.

Kelishadi R.2014.The protective effects of breastfeeding on chronic noncommunicable diseases in adulthood: A review of evidence.Iran.

Kementian Kesehatan Republik Indonesia.2011.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia : Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak.Jakarta.

Kementian Kesehatan Republik Indonesia.2015.InfoDATIN (pusat data dan informasi kemetrian kesehatan RI) : Situasi Anak Balita di Indonesia.Jakarta.

Kementian Kesehatan Republik Indonesia.2016.InfoDATIN (pusat data dan informasi kemetrian kesehatan RI) : Situasi Balita Pendek.Jakarta.

Kementian Kesehatan Republik Indonesia.2017.Situasi Balita pendek (Stunting)di Indonesia : Pusat Data dan Informasi.Jakarta.

Kementian Kesehatan Republik Indonesia.2018.Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2017.Jakarta.

LINKAGES.2004.Across The Continnum Of HIV Services Or Key Populations. bantuanteknis.org/linkages/

MCA Indonesia. (2015). Stunting dan Masa Depan Indonesia. Jakarta.

Mohanis, W., 2014. Peran Petugas Kesehatan Dan Status Pekerjaan Ibu Dengan Pemberian Asi Eksklusif. J. Kesehat. Masy. 8, 40– 45

Onayade, A.A. et.al.2004. The First Six Month Growth And Illness Of Exclusively And Non-Exclusively Breast-Fed Infants In Nigeria.Nigeria

Ozaltin, M.E, et.al.2010. Association of Maternal Stature With Offspring Mortality,
Underweight, and Stunting in Low- to Middle-Income Countries.America.

PERINASIA. 2004. Perkumpulan Perinatologi Indonesia. https://www.perinasia.com

Price, Gwin.2014.Pediatric Nursing : An Introductory Text.11 edition.

Proverawati dan Isnawati, 2010.BBLR (berat badan lahir rendah).Nuha medika.Yogyakarta

Rahayu, A. Yulidasari, F., Putri, A., Rahman, F. 2015. Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia Bawah Dua Tahun. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 10(2) : 67-73.

Sarihusada.2015.Mengenal 1000 Hari Pertama kehidupan. https://www.sarihusada.co.id

Sartono. 2013. Hubungan Kurang Energi Kronis Ibu Hamil dengan Kejadian
Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Kota Yogyakarta.Universitas Gajah Mada.Yogyakarta

Satoto.1997.Tumbuh Kembang Anak.Semarang

Schmidt, C.W.2014. Beyond Malnutrition : The Role of Sanitation in Stunted Growth.

Septiari, B.B.2012.Mencetak Balita Cerdas dan Pola Asuh Orang Tua.Yogyakarta; Nuha medika, 2012.

Shorr, I.J.1997.Training Manual For The New York State Child Growth Monitoring Project.

Siza JE.2008.Risk factors associated wit low birth weight of neonates among
pregnant women attending a referral hospital in Northern Tanzania.
Tanzania Journal of Health Research.10: 1-8.

Sugiyono.2016.Statistika Untuk Penelitian.Bandung

Supariasa, dkk. 2014. Penilaian Status Gizi. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

United Nations Children’s Fund and World Health Organization. 2004.Lowbirthweight : country, regional and global estimates.

United Nations Children’s Fund and World Health Organization. 2013.IMPROVING CHILD NUTRITION : The achievable imperative for global progress.Booklet.

United Nations Children’s Fund. 2017. paket konseling : Pemberian makan bayi dan anak.New York.

Wahdah, S. Juffrie, M. Huriyati, E.2015.Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Umur 6-36 Bulan Di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.Jurnal Gizi Dan Dietetik Indinesia.3(2) : 119-130.

Walyani, E. S. 2015. Perawatan Kehamilan dan Menyusui Anak Pertama agar Bayi
Lahir dan Tumbuh Sehat. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Welasasih, B.D dan Wirjatmadi, R.B.2012. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. Vol. 8 - No. 3 / 2012-03.

Wenas, W., 2012. Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Menyusui Dengan Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Tompaso J. Kesehat. Masy.

World Health Organization.2018. World health statistics 2018: monitoring health for the SDGs, sustainable development goals.Geneva.

World Health Organization.2013. WHO Child Growth Standards.Geneva.

Zahraini Y.2013.1000 hari mengubah hidup, mengubah masa depan. Jakarta.gizi.depkes.go.id/1000-hari-mengubah-hidup-mengubah-masa-depan.

Zilda, Oktarina, Trini & Sudiarti. 2013. Faktor Risiko Stunting Pada Balita (24-59 Bulan) Di Sumatera. Gizi dan Pangan, 8.

Downloads

Published

2020-01-07

How to Cite

Andini, V. ., Maryanto, S. . and Mulyasari, I. . (2020) “HUBUNGAN PANJANG BADAN LAHIR, BERAT BADAN LAHIR DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 7-24 BULAN DI DESA WONOREJO KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG: THE CORRELATION BETWEEN BIRTH LENGTH, BIRTH WEIGHT AND EXCLUSIVE BREASTFEEDING WITH THE INCIDENCE OF STUNTING IN CHILDREN AGE GROUP 7-24 MONTHS IN WONOREJO VILLAGE, PRINGAPUS DISTRICT, SEMARANG REGENCY”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 12(27), pp. 49–58. doi: 10.35473/jgk.v12i27.60.

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>