KAITAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GETASAN KABUPATEN SEMARANG
THE RELATIONSHIP BETWEEN MOTHER'S KNOWLEDGE ABOUT Supporting FOODBREAST MILK WITH SEVERE NUTRITIONAL CASES IN CHILDREN UNDER FIVE (BALITA) IN THE WORKING AREAS OF GETASAN VILLAGE HEALTH CENTER SEMARANG DISTRICT
Keywords:
MP ASI, gizi buruk , GetasanAbstract
The knowledge of nutrition is very important to fulfil sufficient nutrition required which is suitable for the age. Over 6 (six) months babies, their nutritional need do not enough just from breast milk (ASI), therefore, have to be added with Supporting Food-Breast Milk (Makanan Pendamping ASI, MP-ASI), since their demand of food increase related to the increase of age. The later provide MP-ASI, the lower nutritional baby status. In contrast, the earlier of providing MP-ASI will reduce the breast milk consumption that will impacted on their digestion system. This condition will induce severe nutrition whenever the condition does not handle properly. The aims of this research was to determine the relationship between mother’s knowledge of MPASI with the severe nutritional cases.
This research is conducted in Public Health of Getasan Semarang District from April – September 2008 used Correlative Descriptive Research design with cross sectional approach. Quistionaires had been used to know the knowledge of mothers on the baby nutrition. The nutritional status of baby had been assessed based on the baby weight which will compare with WHO-NCHS. There are 100 respondens which were determined based on purpossive sampling. Chi-square analysis was used to analyse of data. Most mothers (65%) in Getasan have good knowledge, their nutritional status were good (76%), their were 8% babies in Getasan have severe nutrition.. Conclusion: There was relationship between mother’s knowledge on MP-ASI with the occurement severe nutrition in Getasan.
Abtrak :
Pengetahuan tentang gizi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang sesuai dengan tingkatan usia. Sesudah usia 6 (enam) bulan kebutuhan gizi ini tidak cukup dari ASI saja tetapi perlu diberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) karena semakin bertambahnya usia, kebutuhan gizi anak semakin meningkat. Keterlambatan waktu pemberian MP-ASI juga mempengaruhi status gizi balita dan sebaliknya jika terlalu dini dalam pemberian MP-ASI akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi mengalami gangguan pencernaan. Keadaan ini akan berlanjut jika kondisi ini tidak tertangani dengan baik, bahkan kemungkinan akan mengalami gizi buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan antara pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan kejadian gizi buruk.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang pada bulan April – September 2008 menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional. Kuisioner digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu therhadap gizi bayi.Penilaian status gizi balita berdasarkan BB (berat badan) balita yang akan disesuaikan dengan tabel baku rujukan penilaian status gizi anak perempuan dan laki-laki usia 0 – 59 bulan menurut BB/U, rujukan WHO-NCHS. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi dan tinggal di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang. Sampel ditentukan secara purpossive sampling dengan responden berjumlah 100. Uji Chi-square digunakan untuk analisis data. Sebagian besar (65%) ibu di wilayah kerja Puskesmas Getasan memiliki pengetahuan tentang MP ASI baik, status gizinya sebagian besar baik (76%), ada 8% balita menderita gizi buruk. Ada kaitan antara tingkat pengetahuan ibu tentang MP ASI dengan kejadian gizi buruk pada balita di wilayah kerja Puskesmas Getasan Kabupaten Semarang tahun 2008.
Downloads
References
Khomsan, A. (2006). SDM bangsa dan gizi buruk. Retrieved Februari 18, 2006, from http://www.kompas.com/
Almatsier, S. (2004). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : Gramedia.
Nency, Y, dan Arifin, M.T. (2005). Gizi buruk ancaman generasi yang hilang. Retrieved November 2005, from http://oi-jepang.org
Ayah Bunda. (2002). Makanan padat pertama, from http://ayahbundaonline.com
Krisnatuti, D, dan Yenrina, R. (2004). Menyiapkan makanan pendamping ASI. Jakarta : Puspa Swara.
Notoadmodjo, S. (2002). Metode penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Marzuki. (2002). Metodologi riset. Jogjakarta : bagian penerbitan FE UII Jogjakarta.
Depkes Kab. Rembang. ( 2002). Baku antropometri. Rembang : Depkes Kab.Rembang.
Sarwono, J. (2005). Riset pemasaran dengan SPSS. Jakarta : Penerbit Andi.
Sugiyono. (2003). Statistik untuk penelitian. Bandung : Alfabeth.
Notoadmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Arisman. (2002). Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : EGC.
Supariasa, I D.N., Bahyar, B., dan Fajar, I. (2001). Penilaian status gizi. Jakarta : EGC.
Soekirman. (2005). Gizi buruk,kemiskinan dan KKN. Retrieved Juni 9,2005, from http://www.kompas.co.id
Uwie, H. (2005). Gizi kurang dan lebih sama buruknya, retrieved December 26, 2005, from http://www.pikiranrakyat.com