HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAGNESIUM, KALSIUM, DAN ZAT BESI DENGAN DAYA TAHAN OTOT PADA ATLET BULUTANGKIS USIA 13-18 TAHUN DI PERSATUAN BULUTANGKIS EKSTRA DAN BINTANG JUNIOR

Authors

  • Shintia Dewi May Vebrianingsih Universitas Ngudi Waluyo
  • Sugeng Maryanto Universitas Ngudi Waluyo
  • Galeh Septiar Pontang Universitas Ngudi Waluyo

Keywords:

Asupan Magnesium, Kalsium, Zat Besi, Daya Tahan Otot, Atlet, Remaja

Abstract

Latar Belakang : Daya tahan otot adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan
kekuatan maksimum saat atlet bulutangkis melakukan jumpuing smash. Konsumsi mineral
magnesium, kalsium, dan zat besi dapat berpengaruh terhadap daya tahan otot seorang atlet
bulutangkis. Kesehatan dan kebugaran jasmani yang menurun dapat menyebabkan kelelahan,
sistem otot dalam keadaan lemah menyebabkan kecepatan dan daya tahan otot rendah.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara asupan magnesium, kalsium dan zat besi
dengan daya tahan otot pada atlet bulutangkis usia 13-18 tahun di Persatuan Bulutangkis
Ekstra dan Bintang Junior.
Metode : Jenis penelitian ini merupakan studi korelasi yang menggunakan pendekatan cross
sectional dengan populasi atlet bulutangkis usia 13-18 tahun di Persatuan Bulutangkis Ekstra
dan Bintang Junior. Sampel sebanyak 45 responden diambil menggunakan metode total
sampling. Asupan magnesium, kalsium, dan zat besi responden diukur menggunakan FFQ
semi kuantitatif. Daya tahan otot responden diukur menggunakan tes push up selama satu
menit. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Kendall tau (α= 0,05).
Hasil : Asupan magnesium, kalsium, dan zat besi responden paling banyak dengan kategori
normal secara berturut-turut adalah 44,4%, 48,9% dan 55,6%. Sedangkan, asupan magnesium
dan kalsium yang paling sedikit dengan kategori diatas kebutuhan 0,0%, asupan zat besi
paling sedikit dengan kategori defisit berat 2,2%. Daya tahan otot yang paling banyak dengan
kategori baik 51,1% dan paling sedikit dengan kategori kurang sekali 4,4%. Terdapat
hubungan yang bermakna antara asupan magnesium dan zat besi dengan daya tahan otot (p =
0,006, dan p = 0,001). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan kalsium dengan
daya tahan otot (p = 0,078).
Simpulan : Terdapat hubungan antara asupan magnesium dan zat besi dengan daya tahan
otot. Tidak terdapat hubungan antara asupan kalsium dengan daya tahan otot.

Downloads

Download data is not yet available.

References

David C. Nieman, DHSc. MPH, 1990.
Fitness and Sports Medicine An
Introduction, USA: Bull
Publishing Company.
De Sousa, E. F. 2008. Assessment of
Nutrient and Water Intake among
Adolesencents from Sports
Federations in the Federal
District. Brazil: Br. J. Nutr.
99:1275-83
Deby, P. N. 2012. Pengaruh Pemberian
Suplementasi Fe dan Vitamin C
terhadap Nilai Estimasi VO2max
Atlet Sepak Bola Laki-laki Khusus
Olahragawan Ragunan Jakarta
Selatan. Depok: Universitas
Indonesia.

Downloads

Published

2017-10-13

How to Cite

Shintia Dewi May Vebrianingsih, Sugeng Maryanto and Galeh Septiar Pontang (2017) “HUBUNGAN ANTARA ASUPAN MAGNESIUM, KALSIUM, DAN ZAT BESI DENGAN DAYA TAHAN OTOT PADA ATLET BULUTANGKIS USIA 13-18 TAHUN DI PERSATUAN BULUTANGKIS EKSTRA DAN BINTANG JUNIOR”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 9(22), pp. 195–204. Available at: https://jurnalgizi.unw.ac.id/index.php/JGK/article/view/207 (Accessed: 21 November 2024).