HUBUNGAN PEMBERIAN MP-ASI DAN USIA PERTAMA PEMBERIAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG
THE CORRELATION BETWEEN COMPLEMENTARY FEEDING AND FIRST COMPLEMENTARY FEEDING TIME WITH STUNTING IN CHILDREN OF 6-24 MONTHS IN LEYANGAN VILLAGE, EAST UNGARAN, SEMARANG REGENCY
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v12i27.58Keywords:
Pemberian MP ASI, Stunting, Usia 6-24 BulanAbstract
Background: Stunting is a chronic malnutrition problem caused by low nutrition intake. Some of the causes of stunting is inappropriate complementary feeding and inappropriatefirst age for complementary feeding.
Objective: The study to aims correlation between complementary feeding and first complementary feeding time with stunting in children of 6-24 months
Method: The cross-sectional approach was conducted to this study. The 78 respondents were taken by proportional random sampling.Data taken by was an interview with questionnaires and anthropometric measurements using length board. Univariate data analysis by frequency distribution and bivariate data analysis by chi-square and risk estimate
Result:The frequency of complementary feeding, the texture of complementary feeding, the amount of complementary feeding and the first age of giving complementary feeding appropriate eachwere60.3%, 65.4%, 33.3%, and 53.8%There was acorrelation between the frequency of complementary feeding (p-value=0.002;OR=4.531), the texture of complementary feeding (p-value=0.015; OR=3.304), amount of complementary feeding (p-value=0.020;OR=3.6), the first age for complementary feeding (p-value=0.002;OR=4,583) with stunting at the age of 6-24 months in Leyangan Village, East Ungaran District, Semarang Regency
Conclution: There was a significant correlation between complementary feeding and first complementary feeding time with stuntingin childrenof 6-24 months in Leyangan Village, East Ungaran District, Semarang Regency
Abstrak :
Latar Belakang: Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan asupan gizi yang rendah. Beberapa penyebab stunting adalah pemberian MP ASI dan usia pertama pemberian MP-ASI yang tidak sesuai.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pemberian MP-ASI dan usia pertama pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan
Metode Penelitian: Desain penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan proportional random sampling sejumlah 78 responden. Data yang diambil adalah wawancara dengan kuisioner dan pengukuran antropometri menggunakan length board. Analisis data univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis data bivariat menggunakan uji chi square dan risk estimate.
Hasil : Frekuensi pemberian MP ASI, tekstur MP ASI yang diberikan, jumlah pemberian MP ASI dan usia pertama pemberian MP ASI sesuai masing-masing 60,3%, 65,4%, 33,3% dan 53,8%.Terdapat hubungan frekuensi pemberian MP ASI (p value=0,002;OR=4,531), tekstur MP-ASI yang diberikan (p value=0,015; OR=3,304), jumlah pemberian MPASI (p value=0,020;OR=3,6), usia pertama pemberian MP-ASI (p value=0,002;OR=4,583) dengan stunting pada usia 6-24 bulan di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang.
Simpulan : Terdapat hubungan pemberian MP-ASI dan usia pertama pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting pada anak usia 6-24 bulan di Desa Leyangan Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang
Downloads
References
Heryanto E. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Pemberian Makanan Pendamping ASI Dini. Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan; 2 (2):141 – 152
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20 Riskesdas%202018.pdf [25 September 2018]
Khasanah DP; Hamam H dan Bunga AP. 2016. Waktu Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-23 Bulan Di Kecamatan Sedayu. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia; 4 (2) : 105-111
Laurensi MS dan Aldian HK. 2017. Asupan Gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan; 5(2)
Millennium Challenga Account Indonesia. 2017. Stunting dan Masa Depan Indonesia. www.mca-indonesia.go.id . [23 September 2018].
Mufida L; Tri DW dan Jaya M. 2013. Prinsip Dasar Makanan Pendamping Air Susu Ibu (Mp-Asi) Untuk Bayi 6–24 Bulan: Kajian Pustaka. Jurnal Pangan dan Agroindustri; 3(4): 1646-1651.
Saaka M, Anthony W, Abdul RA dan Paul A. 2015. How Well Do Who Complementary Feeding Indicators Relate To Nutritional Status Of Children Aged 6023 Months In Rural Notrthern Ghana?. BMC Public Health; 15 : 1157
Sreedhara MS dan Banapurmath CR. A Study Of Nutritional Status Of Infants In Relation To Their Complementary Feeding Practices. Curr Pediatr Res; 18 (1) : 39-41
Udoh EE, Amodu OK. 2016. Complementary feeding practices among mothers and nutritional status of infants in 2 Akpabuyo Area. Cross River State Nigeria. Springerplus; 5:2073
Ulfani DH; Martianto D dan Baliwati YF. 2011. Faktor- Faktor Sosial Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat Kaitannya dengan Masalah Gizi Underweight, Stunted, dan Wasted di Indonesia: Pendekatan Ekologi Gizi. Jurnal Gizi dan Pangan; 6(1): 63-4.
UNICEF. 2012. Ringkasan kajian gizi Oktober 2012. https://www.unicef.org/indonesia/id/A5__B_Ringkasan_Kajian_Kesehatan_REV.pdf [23 September 2018].