PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA NASI YANG DISIMPAN DI MAGIC COM DAN DI SUHU RUANG

GLUCOSE LEVELS DIFFERENCES IN RICE HAS STORED IN MAGIC COM AND IN ROOM TEMPERATURE

Authors

  • Nuswatul Ishmah Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
  • Riva Mustika Anugrah Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo
  • Purbowati Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo

DOI:

https://doi.org/10.35473/jgk.v12i27.62

Keywords:

Kadar Glukosa Nasi, Magic Com, Suhu Ruang

Abstract

Background:Rice  is  processed  from  rice  which  is  the  staple  food  of  the  Indonesian  people. Rice is a source of carbohydrates that can be broken down into small particles in the form of glucose.Factors  that  influence  changes  in  rice  glucose  during  storage  are  storage  time  and storage temperature.

Objectives:Knowingthe difference glucose levels in rice that is stored at the magic com and at room temperature.

Method:  This  study  used  a  pre-experimental  post  only design.  This  study  used  2  groups  of rice namely rice stored at the magic com and at room temperature with 5 treatments using a time  difference  of  0  hours,  2  hours,  4  hours,  6  hours  and  8  hours.  The  test  material  in  this study is white rice IR 64 varieties as much as 100 grams in each sample used. Analysis of test data using kruskal-waillis with the continued the mann-whitney (α = 0.05).

Result :The  glucose  level  of  rice  stored  at  the  magic  com  was  highest,  namely  at  a  storage temperature of 95 ° C of 4.65%. While the glucose level of rice in glucose levels in rice was the  lowest,  namely  at  a  storage  temperature  of  77.1  °  C  of  1.73%.  The  glucoselevel  of  rice stored at the highest room temperature was at the temperature of rice storage at 95.6 ° C at 4.65%. While  the  lowest  rice  glucose  level  is  at  the  temperature  of  rice  storage  22.8  °  C  at 1.73%. Based on the Kruskal-Waillis statistical test, the value of p = 0.310 means that there is no difference in glucose levels in the rice stored at the magic com and at room temperature.

Conclusions :Based on the kruskal-waillis statistical test, the value of p = 0.310 means that there  is  no  difference  in glucose  levels  in  the  rice  stored  on  the  magic  com  and  at  room temperature.

Abstrak :

Latar Belakang : Nasi adalah olahan dari beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia. Beras merupakan sumber karbohidrat yang dapat diurai menjadi partikel-partikel kecil dalam bentuk glukosa. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan glukosa nasi selama penyimpanan yaitu waktu penyimpanan dan suhu penyimpanan.

Tujuan : Mengetahui perbedaan kadar glukosa padanasi yang disimpan di magic com dan di suhu ruang.

Metode : Penelitian ini menggunakan desain pra experimental postest only design. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok nasi yaitu nasi yang disimpan di magic com dan di suhu ruang dengan 5 perlakuan menggunakan perbedaan waktu 0 jam, 2 jam, 4 jam , 6 jam dan 8 jam. Bahan uji pada penelitian ini yaitu beras putih varietas IR 64 sebanyak 100 gram pada setiap sampel yang digunakan. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Waillis dengan uji lanjut ujimann-whitney(α = 0,05).

Hasil    : Kadar glukosa nasi yang disimpan di magic com tertinggi yaitu pada suhu penyimpanan  95°C sebesar 4,65%. Sedangkan kadar glukosa nasi kadar glukosa pada nasi terendah yaitu pada suhu penyimpanan 77,1°Csebesar 1,73%. Kadar glukosa nasi yang disimpan di suhu ruang tertinggi yaitu pada suhu penyimpanan nasi sebesar 95,6°C sebesar 4,65%. Sedangkan kadar glukosa nasi terendah yaitu pada suhu penyimpanan nasi 22,8°C sebesar 1,73%. Berdasarkan uji statistik Kruskal-Waillis menunjukkan nilai p=0,310 artinya tidak ada perbedaan kadar glukosa pada nasi yang disimpan di magic com dan di suhu ruang.

Simpulan : Berdasarkan uji statistik Kruskal-Waillis menunjukkan nilai p=0,310 artinya tidakadaperbedaankadarglukosapadanasi yang disimpan di magic comdan di suhuruang

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aminuddin M dan Habib I. 2009. Pengaruh Lama Penyimpanan terhadap Pertumbuhan Bakteri pada Nasi yang dimasak di Rice Cooker dengan Nasi yang di Kukus. Jurnal Mutiara Medika ; 9 (2) : 18-22.

Ariyadi T dan Anggraini H. 2010. Penetapan Kadar Karbohidrat Pada Nasi Aking yang Dikonsumsi Masyarakat Desa Singorojo Kabupaten Kendal. Proseding Seminar Nasional Penelitian Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan : Universitas Muhammadiyah Semarang.

Dahlan, S M. 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif, Bivariat dan Multivariat. Jakarta : Epidemiologi Indonesia

Diyah ; Nuzul W; dan Ambarwati, A. 2016. Evaluasi Kandungan Glukosa Dan Indeks Glikemik Beberapa Sumber Karbohidrat dalam Upaya Penggalian Pangan Ber-Indeks Glikemik Rendah. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia 3 (2).

Haryono M. 2011. Kandungan Nutrisi Nasi Putih Dilihat dari Proses Pengolahannya. [skripsi]. Institut Pertanian Bogor.

Islamiyah U ; Siang TG dan Indarini D. 2013. Profil Kinetika Perubahan Kadar Glukosa pada Nasi dalam Pemanas. Jurnal Akademika Kimia 2 (3): 160-165.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI). Indonesia : Direktorat Gizi Masyarakat.

Kurniawan S. 2015. Pembuatan Bulir Beras Tiruan dari Tepung Sagu dengan Penambahan Tepung Rosella. [skripsi]. Jurusan Kimia Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Manikharda. 2011. Perbandingan Metodedan Verifikasi Analisis Total Karbohidrat dengan Metode Luff-Schoorl dan Anthrone Sulfat. [Skripsi]. Fakultas Teknologi Pertanian : Institut Pertanian Bogor.

Nugraheni. 2011. Pengaruh Konsumsi Karbohidrat Berlebih Pada Tubuh. Kimia Pangan. Vol 1. pp: 5-11.

Rahmah, NH. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Pada Nasi yang Diolah dengan Metode Tradisional dan Modern. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kesehatan : Universitas Ngudi Waluyo.

Rafanani B. 2013. Buku Pintar Pola Makan Sehat & Cerdas Bagi Penderita Diabetes. Yogyakarta : Araska
Riyanto W ; Ridwansyah dan Umiyati M. 2013. Permintaan Beras di Provinsi Jambi (Penerapan Partial Adjustment Model). Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Dan Pembangunan Daerah 1(1) : 2338-4603.

Sari D ; Sirajuddin S dan Hendrayati. 2012. Pengaruh Lama Pemanasan dalam Rice Cooker Terhadap Kandungan Zat Besi (Fe) dan Total Mikroba nasi putih. Artikel Penelitian Media Gizi Masyarakat Indonesia 2(1) : 22-26.


Sholihin ; Hayat ; Permanasari A dan Haq IG. 2010. Efektivitas Penggunaan Sari Buah Jeruk Nipis Terhadap Ketahanan Nasi. Jurnal Sains dan Teknologi Kimia 1 (1): 44-58.

Sofyan. 2008. Perubahan Kadar Glukosa Pada Nasi Beras Merahdan Nasi Beras Putih Selama Penyimpanan dalam Pemanas. [Skripsi]. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Universitas Tadulako Palu.

Subama ; Suroso ; Slarnet; Sudijanto dan Sutrisno. 2005. Pengembangan Metode Menanak Optimum Untuk BerasVarietas Sintanur, IR 64 dan Ciherang. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian.

Sucipto C. 2015. Keamanan Pangan untuk Kesehatan Manusia.Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Downloads

Published

2020-01-07

How to Cite

Ishmah, N. ., Anugrah, R. M. . and Purbowati (2020) “PERBEDAAN KADAR GLUKOSA PADA NASI YANG DISIMPAN DI MAGIC COM DAN DI SUHU RUANG: GLUCOSE LEVELS DIFFERENCES IN RICE HAS STORED IN MAGIC COM AND IN ROOM TEMPERATURE”, JURNAL GIZI DAN KESEHATAN, 12(27), pp. 65–73. doi: 10.35473/jgk.v12i27.62.

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3