ANALISIS INDEKS GLIKEMIK PADA NUGGET AYAM CAMPURAN JAMUR TIRAM PUTIH (PLEUROTUS OSTREATUS)
GLYCEMIC INDEX ANALYSIS ON NUGGET MADE FROM CHICKEN MIXED WHITE OYSTER MUSHROOMS (PLEUROTUS OSTREATUS)
DOI:
https://doi.org/10.35473/jgk.v10i24.28Keywords:
Indeks Glikemik, Nugget, Daging Ayam, Jamur Tiram PutihAbstract
Background :High energy,high fat andlow fiber foodsmay increasethe risk ofoverweight,constipation,hypercholesterolemia,and variousotherdegenarativediseasessuch asdiabetes mellitus.Oyster mushrooms of food low fat and highfiber foods.High fiber foodcan decreaseglycemic indexlevels.
Purpose: To Analyzeglycemic indexlevels ofnugget made from chicken mixed white oyster mushrooms (pleurotus ostreatus)
Method: True Experiment research of true pretest post test. The objects of this research used male mice of wistar strain with the samples of 28 mice is devided into 4 gramoups: 1 gramoup of reference food (glucose) and 3 gramoup of given product gramoup (chicken nugget, nugget white oyster mushrooms, and chicken nugget made from mixed white oyster mushroom) consiting of 7 rats namely. Blood glucose levels were measured by using the microlab. Statistic analysis used one way anova (α=0.05).
Result: Glycemic Index value on the chicken nugget was 66.43 and chicken nugget white oyster mushroom was 68.28 in moderate to GI (55-70) while was the nugget made from white oyster mushroom was in high category of 84.14. There was no difference in the value of the glycemic index on the chicken nugget, chicken nugget made from white oyster mushrooms nugget and chicken nugget made from mixed white oyster mushrooms p-value 0.824.
Conclusions: Glycemic Indexvalueon chicken nugget and chicken nugget with oyster mushroom in moderate category was 66,43 and 68,28 andoyster mushroomsin the categoryhigh of84.14andthere is nodifference inthe value oftheglycemic indexonthe chicken nugget made mixed from whiteOyster mushrooms
Abstrak :
Latar belakang :Makanan tinggi energi, lemak dan rendah serat dapat meningkatkan risiko kelebihan berat badan, konstipasi, hiperkolesterol, dan berbagai penyakit degenartif lainnya seperti diabetes melitus. Jamur tiram merupakan salah satu sumber pangan rendah lemak dan tinggi serat. Bahan makanan tinggi serat dapat menurunkan kadar indeks glikemik.
Tujuan : Menganalisis kadar indeks glikemik produk nugget ayam campuran jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus).
Metode : Merupakan penelitian True experimental pretest – posttest..obyek penelitian ini menggunakan hewan coba tikus galur wistar jantan dengan jumlah sampel 28 ekor yang dibagi menjadi 4 kelompok dengan pembagian 1 kelompok pangan acuan (Glukosa) dan 3 kelompok yang diberikan produk (nugget ayam, nugget jamur tiram putih, dan nugget ayam campuran jamur tiram putih) masing masing 7 ekor tikus. Kadar glukosa darah diukur menggunakan microlab. Analisis statistik menggunakan uji one way anova (α=0,05).
Hasil : Nilai indeks glikemik pada nugget ayam adalah 66,43 dan nugget ayam campuran jamur tiram putih adalah 68,28 dalam kategori sedang IG (55 -70) sedangkan pada nugget jamur tiram putih adalah 84,14 dalam kategori tinggi. Tidak ada perbedaan nilai indeks glikemik pada nugget ayam, nugget jamur tiram putih dan nugget ayam campuran jamur tiram putih p-value 0,824.
Simpulan : Nilai indeks glikemik pada nugget ayam dan nugget ayam campuran jamur tiram putih dalam kategori sedang yaitu 66,43 untuk nugget ayam 68,28 untuk nugget ayam campuran jamur tiram putih dan dalam kategori tinggi pada nugget jamur tiram putih yaitu 84,14 serta tidak ada perbedaan nilai indeks glikemik pada nugget berbahan dasar ayam dan jamur tiram putih.
Downloads
References
Agramawal RP, Chopra A, Lavekar GS, Padhi MM, Srikanth N, Ota S, Jain S. 2010. Effect of oyster mushroom on glycemia, lipid profie and quality of life in type 2 diabetic patients. Australian Journal of Medical Herbalism
Chirinang P, et al.2009. Amino Acids and antioxidant properties of the oyster mushrooms, Pleurotus ostreatus adn Pleurotus sajor-caju. Science Asia (35): 326-311.
Food and Agramiculture of United Nations (FAO). 1992. The State of Food and Agramiculture. FAO Agramiculture Series, No.25 : Cataloguing in Publication Data
French, SA. Story M, Sztainer DN, Fulkerson JA, Fast Food Restaurant Use Among Adolscent; Associations with Nutrient Intake, Food Choices and Behavioral and Psychosocial Variables. International Journal of Obesity, 2001; 25: 1823 – 1833
Haliza, W., E.Y. Purwani, dan S. Yuliani. 2006. Evaluasi kadar pati tahan cerna dan nilai indeks glikemik mi sagu. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan XVII(2): 149-152.
Hoerudin.2012. Indeks Glikemik Buah dan Implikasinya Dalam Pengendalian Kadar Glukosa Darah. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian vol 8 (2).
Howarth, N. C., E. Saltzman and S. B. Roberts. 2001. Dietary fier and weight control. Nutr. Rev. 59: 129- 139.
Islamika,M.A. 2017. Tingkat Kesukaan Dan Analisis Kandungan Lemak Serta Serat Pada Nugget Berbahan Daging Ayam Dan Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus). [Skripsi]. Universitas Ngudi Waluyo
Jenkins, D.J.A., T.M.S. Wolever, R.H. Taylor, H. Barker, H. Fielden, J.M. Baldwin, A.C. Bowling, H.C. Newman, A.L. Jenkins, and D.V. Goff. 1981. Glycemic index of foods: a physiological basis for carbohydrate exchange. Am. J. Clin. Nutr. 34: 362-366.
Ketaren S. 2005. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta : UI Press.
Rimbawan dan Siagian, A. 2004. Indeks Glikemik Pangan. Jakarta : Penebar Swadaya
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) . 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013. [Internet]. [diacu 2013 Mar 03]. Tersedia pada http//www.riskesdas.litbang.depkes.g o.id
Sartika RAD. 2009. Pengaruh Suhu dan Lama Proses Penggorengan (Deep frying) Terhadap Pembentukan Asam Lemak Trans. Makara Sains, Vol.13 (2) : 23-28
Septianingramum E, Liyanan, Kusbiantoro. B. 2016. Review Indeks Glikemik Beras: Faktor – Faktor yang Mempengaruhi dan Keterkaitannya Terhadap Kesehatan Tubuh. Jurnal Kesehatan. Vol. 1 No.1, 1 – 9.
Tjokorokusumo, Donowati. 2008. Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan dan Rehabilitasi Lingkungan. JRL: Vol.4. No.1,hal 53-62. Jakarta: Januari 2008.
Winarti S.2010 Makanan Fungsional. Yogyakarta : Gramaha Ilmu.